ABSTRAK
Topeng Slarang Lor merupakan salah satu kesenian turun-temurun yang muncul di desa Slarang Lor Kabupaten Tegal. Dalam perkembangannya, Topeng Slarang Lor justru semakin kurang dikenal masyarakat sehingga diperlukan suatu upaya pengenalan melalui pembelajaran apresiasi seni rupa dan media yang sesuai. Oleh karenanya, penelitian ini mengkaji masalah yaitu: (1) bagaimana pembuatan materi apresiasi topeng Slarang Lor dengan media kartu susun pada kelas VIII SMP Negeri 1 Dukuhwaru?, (2) bagaimana penggunaan media kartu susun dalam berapresiasi terhadap topeng Slarang Lor pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Dukuhwaru?, dan (3) bagaimana hasil penggunaan media kartu susun dalam berapresiasi terhadap topeng Slarang Lor pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Dukuhwaru?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dilaksanakan melalui pengamatan terkendali. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan melaui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan hal-hal sebagai berikut. Pertama, topeng Slarang Lor terdiri dari enam topeng Tari Topeng Endel, Tari Topeng Kresna,Tari Topeng Panji, Tari Topeng Lanyapan Alus, Tari Topeng Patih dan Tari Topeng Klana. Untuk memudahkan pemahaman siswa dibuat buku panduan materi yang sesuai selain itu, media kartu susun dibuat dari karton dengan ukuran 8,5 cm x 6 cm ditambah dengan papan untuk menyusun terbuat dari kain flanel berukuran 48cm x 35 cm serta topeng. Kedua, rangkaian kartu tersebut digunakan siswa secara berkelompok guna memahami isi materi dengan cara menyesuaikan antara pernyataan pada kartu dengan topeng di atas papan tempel, kartu memiliki penjelasan bagian topeng yang membantu siswa memahami sekaligus mengapresiasi topeng tersebut. Ketiga, hasil evaluasi pada pengamatan terkendali 1 menunjukkan rata-rata memperoleh nilai 58,86 dan masuk dalam kategori kurang sehingga diperlukan revisi. Pada pengamatan terkendali 2 diperoleh peningkatan dengan rata-rata memperoleh nilai 82,50 yang masuk pada kategori baik. Saran yang direkomendasikan adalah sebagai berikut: (1) Sebaiknya guru memahami materi apresiasi dikarenakan dalam pembelajaran senirupa, aspek apresiasi dan kreasi merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan (2) guru sebaiknya ikut terlibat dalam pelaksanaan dan diskusi sehingga dalam pembelajaran selanjutnya guru dapat menjelaskan materi Topeng Slarang Lor dan melaksanakan pembelajaran dengan optimal, (3) guru agar lebih kreatif dalam memberikan materi dan membuat media yang menarik sehingga siswa dapat berlangsung secara menyenangkan dan efektif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dilaksanakan melalui pengamatan terkendali. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan melaui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan hal-hal sebagai berikut. Pertama, topeng Slarang Lor terdiri dari enam topeng Tari Topeng Endel, Tari Topeng Kresna,Tari Topeng Panji, Tari Topeng Lanyapan Alus, Tari Topeng Patih dan Tari Topeng Klana. Untuk memudahkan pemahaman siswa dibuat buku panduan materi yang sesuai selain itu, media kartu susun dibuat dari karton dengan ukuran 8,5 cm x 6 cm ditambah dengan papan untuk menyusun terbuat dari kain flanel berukuran 48cm x 35 cm serta topeng. Kedua, rangkaian kartu tersebut digunakan siswa secara berkelompok guna memahami isi materi dengan cara menyesuaikan antara pernyataan pada kartu dengan topeng di atas papan tempel, kartu memiliki penjelasan bagian topeng yang membantu siswa memahami sekaligus mengapresiasi topeng tersebut. Ketiga, hasil evaluasi pada pengamatan terkendali 1 menunjukkan rata-rata memperoleh nilai 58,86 dan masuk dalam kategori kurang sehingga diperlukan revisi. Pada pengamatan terkendali 2 diperoleh peningkatan dengan rata-rata memperoleh nilai 82,50 yang masuk pada kategori baik. Saran yang direkomendasikan adalah sebagai berikut: (1) Sebaiknya guru memahami materi apresiasi dikarenakan dalam pembelajaran senirupa, aspek apresiasi dan kreasi merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan (2) guru sebaiknya ikut terlibat dalam pelaksanaan dan diskusi sehingga dalam pembelajaran selanjutnya guru dapat menjelaskan materi Topeng Slarang Lor dan melaksanakan pembelajaran dengan optimal, (3) guru agar lebih kreatif dalam memberikan materi dan membuat media yang menarik sehingga siswa dapat berlangsung secara menyenangkan dan efektif.
Kata Kunci: Topeng Slarang Lor, Apresiasi, Media Pembelajaran, Kartu Tempel
File Selengkapnya.....