ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan membandingkan status hara tanah akibat peningkatan Indeks Pertanaman Padi Sawah di Desa Baru Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dilakukan di Desa Baru Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang, Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian USU dan Laboratorium Riset PT. Socfindo yang dimulai pada bulan Oktober 2016 sampai Maret 2017. Metode yang digunakan adalah Survey Grid Bebas tingkat Detail dengan skala 1:10.000 ( 1 sampel mewakili 1 ha lahan sawah). Parameter yang diamati meliputi C-Organik Tanah (Walkley and Black), N-Total Tanah (Metode Kjedahl), P2O5 (Ekstrak HCl 25%), K2O (Ekstrak HCl 25%). Hasil analisis Laboratorium di kelompokkan menggunakan kriteria Staff Pusat Penelitian Tanah tahun 1983. Pemetaan dan membandingkan status hara tanah (C-organik, N, P2O5, K2O) dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan teknik Interpolasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penyebaran kandungan C-Organik tanah pada IP 200 dikelompokkan menjadi tiga kriteria, sedang (2,07%), rendah (68,13%) dan sangat rendah (29,81%), sedangkan pada IP 300 dikelompokkan menjadi dua kriteria, rendah (14,94%) dan sangat rendah (85,06%). Penyebaran kandungan Nitrogen tanah pada IP 200 dikelompokkan menjadi tiga kriteria, sedang (16,73%), rendah (49,97%) dan sangat rendah (33,29%), sedangkan pada IP 300 dikelompokkan menjadi dua kriteria, rendah (7,73%) dan sangat rendah (92,27%). Penyebaran kandungan P2O5 tanah pada IP 200 dan IP 300 termasuk kedalam kelompok hara tanah sangat rendah. Penyebaran kandungan K2O tanah pada IP 200 dikelompokkan menjadi dua kriteria, sedang (93,73%) dan rendah (6,27%), sedangkan pada IP 300 dikelompok menjadi dua kriteria, sedang (76,94%) dan rendah (23,06%). Ketersediaan C-Organik mempengaruhi tingkat ketersediaan Nitrogen tanah dan K2O tanah.
Kata Kunci : Indeks Pertanaman (IP), Tanah Sawah, Sistem Informasi Geografis (SIG).