ABSTRAK
Nematoda puru akar (Meloidogyne spp.) merupakan salah satu patogen penting yang menyebabkan penurunan hasil tanaman kentang. Sehingga diperlukan pengendalian untuk mencegah penurunan hasil tanaman serta aman bagi lingkungan. Salah satu metodenya yaitu biofumigasi dengan menggunakan sisa tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan limbah pertanian dalam mengendalikan Meloidogyne spp. Dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran dan Hortikultura Tongkoh, Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 9 perlakuan, yaitu K0 (Kontrol), K1 (limbah Brassicaceae), K2 (limbah Leguminoceae), K3 (limbah Solanaceae), K4 (limbah Brassicaceae dan Leguminoceae), K5 (limbah Brassicaceae dan Solanaceae) , K6 (limbah Leguminoceae dan Solanaceae, K7 (limbah Leguminoceae dan Solanaceae), K8 (Karbofuran). Tiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan dan masing-masing diinokulasikan ± 500 nematoda. Hasil penelitian menunjukkan llimbah Brassicaceae+Solanaceae (K5) adalah biofumigan terbaik untuk menekan nematoda dengan presentase keparahan terendah yaitu 3,87 % dan jumlah puru dengan rataan terendah yaitu 9,16. Dan limbah Solanaceae (K3) berperan paling baik sebagai biofertilizer pada tanaman.
Kata Kunci: Limbah pertanian, Biofumigan, Meloidogyne spp., Kentang