ABSTRAK
Perluasan Kabupaten Gowa mengekpansi Kecamatan Pallangga yang merupakan daerah pertanian sehingga terjadi perubahan fungsi dari lahan pertanian ke lahan non pertanian. Fenomena yang terjadi adalah alih fungsi lahan (Konversi lahan). Fenomena tersebut akan berdampak pada produktivitas pertanian dan perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat petani dalam hal ini penurunan tingkat kesejahteraan karena kehilangan tempat mata pencaharian. Tentunya di butuhkan penelitian untuk mengungkap kebenaran hal tersebut .
Dari permasalahan tersebut timbul pertanyaan bagaimana dampak setelah terjadinya perubahan pemanfaatan lahan, dari pertanian menjadi kawasan terbangun terhadap kondisi ekonomi masyarakat di Kecamatan Pallangga? Bagaimana upaya peningkatan ekonomi masyarakat dengan terjadinya perubahan pemanfaatan lahan, dari pertanian menjadi kawasan terbangun di Kecamatan Pallangga?
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan didukung data kualitatif dan kuantitatif. Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan penyebaran kuesioner kepada 100 responden, cara wawancara mendalam dan pengamatan selama penelitian berjalan. Data sekunder diperoleh dari dokumen, baik dokumen pemerintah desa/kelurahan maupun tokoh dan lembaga yang ada. Adapun Variabel yang digunanakan adalah perubahan pemanfaatan lahan pertanian, faktor dan pengaruh alih fungsi lahan. Alat Analisis yang digunanakan adalah metode overlay dan SWOT. Faktor yang mempengaruhi adalah harga lahan, mata pencaharian, tingkat pendapatan dan produktivitas pertanian.
Perhitungan statistik menunjukkan bahwa konversi lahan dalam kasus ini berpengaruh positif terhadap tingkat kesejahteraan rumahtangga petani. Dalam hal ini, sebuah rumahtangga petani akan lebih sejahtera ketika mengkonversikan lahannya menjadi lokasi usaha industri.
Kata Kunci : Konversi Lahan, Sosial Ekonomi Masyarakat dan Perluasan Kota