ABSTRAK
Kelurahan Ela-ela merupakan salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba berpotensi disektor perikanan budidaya rumput laut, wilayah pesisirnya merupakan kawasan permukiman petani rumput laut. Kondisi Permukiman petani rumput laut yang terbangun secara spontan dan merupakan permukiman masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. Ketersedian sarana dan prasarana saat ini kurang maksimal, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kebutuhan budidaya rumput laut. secepatnya perlu dilakukan penataan sesuai dengan karakteristik ekonomi, sosial dan lingkungan masyarakat setempat baik itu penataan permukiman maupun aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi lingkungan permukiman petani rumput laut dan menentukan arahan penataan sesuai dengan karakteristik ekonomi, sosial dan lingkungan. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif-kuantitatif dan analisis SWOT untuk menentukan strategi penataan lingkungan permukiman. Hasil dalam penelitian yaitu kondisi lingkungan petani rumput laut memiliki kendala dan permasalahan diantaranya adalah permasalahan sistem kelembagaan dan komunitas petani rumput laut, sarana pendukung budidaya rumput laut penggunaan lahannya tidak teratur, dan ketersediaan prasarana permukiman belum memenuhi syarat standar pelayanan. Arahan penataan lingkungan permukiman petani rumput laut di Kelurahan Ela-ela dilakukan melalui pengembangan masyarakat dengan memberikan pelatihan secara menyeluruh untuk mendorong usaha produktif melalui penguatan lembaga komunitas, pengembangan ekonomi dengan mengembangkan budidaya rumput laut dari skala kecil dan subtasnsi ke arah usaha perikanan yang maju, perlindungan lingkungan dengan menyediakan sarana budidaya rumput laut pada satu titik lokasi, perlunya pembangunan dan perbaikan jaringan jalan dan jaringan drainase, distribusi air bersih yang didasarkan kepada tingkat kebutuhan masyarakat dan Penyediaan bak sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan.