SARI
Kata Kunci: Peran, GOW, Keterampilan
Kemajuan zaman telah banyak mengubah pandangan terhadap perempuan, keikutsertaan kaum perempuan dalam semua aspek semakin terlihat. Setiap organisasi apapun pasti memiliki tujuan utama dalam meningkatkan kapasitas perempuan, khususnya perempuan dan kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan, baik karena kondisi internal maupun karena kondisi eksternal. Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Semarang merupakan wadah organisasi perempuan Kota Semarang sebagai organisasi kemasyarakatan perempuan yang mandiri, memperjuangkan terwujudnya pendidikan, ekonomi dan kesejahteraan sejalan dengan peningkatan kualitas anggota. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana peran Gabungan Organisasi Wanita dalam meningkatkan keterampilan anggota, (2) Apa kendala yang dihadapi Gabungan Organisasi Wanita dalam meningkatkan keterampilan anggota.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ini berada di Sekretariat GOW, Jalan Dr. Sutomo No. 19 A Semarang. Informan dalam penelitian ini adalah pengurus GOW, serta perwakilan tiap organisasi perempuan yang tergabung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaksi Miles dan Huberman meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Peran GOW dalam meningkatkan keterampilan anggota yaitu sebagai komunikator dan koordinator, melalui bidang- bidang yang telah dibuat GOW pada bidang organisasi, pendidikan, ekonomi, kesejahteraan, kebudayaan dan lingkungan hidup, setiap bidang diberikan sosialisasi, pelatihan pengetahuan maupun keterampilan secara berkelanjutan kepada perwakilan tiap-tiap organisasi yang tergabung yang kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi, (2) Kendala yang dihadapi yaitu kurang adanya penyediaan sarana penunjang untuk dapat menunjang pengembangan organisasi, pengurus sering memiliki kesibukan masing-masing sehingga rapat sering diundur, setiap perwakilan organisasi yang tergabung hanya sedikit yang datang pada saat mengikuti kegiatan.
Simpulan dalam penelitan ini menunjukkan peran pengurus GOW sebagai komunikator dan koordinator. Dalam meningkatkan keterampilan GOW telah berhasil melakukan kegiatan yang merupakan program berkelanjutan diantaranya adalah pelatihan pengenalan komputer, peningkatan standard mutu rias pengantin paes ageng modifikasi, pelatihan pembuatan tas anyaman pita, pelatihan pembuatan aneka mie dan bakso, serta kegiatan bakti sosial, hanya saja perlu adanya peningkatan dan pengembangan keterampilan yang lebih kreatif dan efektif lagi untuk menarik hati masyarakat termasuk anggota yang tergabung di GOW. Kendala yang dihadapi yaitu, setiap pengurus memiliki kesibukan masing- masing sehingga rapat rutin sering diundur. Beberapa perwakilan tiap-tiap organisasi kurang memberikan peluang waktu untuk mengikuti kegiatan, selain itu sangat dirasakan kurangnya penyediaan sarana penunjang.
Saran yang dapat peneliti rekomendasikan adalah (1) Kepada GOW harus tetap berupaya dalam peningkatan kemampuan anggota yang mendukung program-program Pemerintah Kota Semarang, (2) Kepada Pemerintah Kota Semarang diharapkan untuk menetapkan anggaran permanen agar dalam pelaksanaan program berjalan dengan lancar. (3) Kepada perwakilan organisasi harus lebih aktif lagi dalam mengikuti kegiatan GOW.