ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pemasaran objek wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung serta hal-hal yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemasaran oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi. Informan terdiri dari para pengunjung lokasi penelitian, para pelaku wisata, organisasi wisata dan Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah kombinasi dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilaksanakan mulai April sampai Juli 2016. Dalam memenuhi keabsahan data penelitian ini digunakan triangulasi dengan sumber.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Karo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah melakukan strategi komunikasi pemasaran yang dirancang oleh internal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata itu sendiri tanpa melibatkan para pelaku wisata dalam perencanaan. Para pelaku wisata dilibatkan pada saat pelaksanaan kegiatan pemasaran baik berupa event Pesta Budaya Mejuah-juah, Pesta Bunga Buah maupun Festival Danau Toba. Dalam pemasaran objek wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung dilakukan komunikasi pemasaran terpadu (IMC) melalui advertising, public relations, sales promotion dan personal selling. Strategi komunikasi pemasaran antara lain berfokus pada: image, daya tarik alam, dukungan masyarakat dan kemajuan teknologi informasi. Strategi komunikasi pemasaran yang menonjolkan keunikan Karo yaitu seni budaya dan daya tarik alam untuk memenangkan persaingan dengan daerah lain. Strategi komunikasi pemasaran yang berfokus pada promosi agar lebih efektif seperti pemilihan media dan penentuan target.
Faktor yang dapat menjadi pendukung dalam pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran adalah adanya objek wisata yang indah, banyaknya wisatawan yang berkunjung, pemberitaan mengenai erupsi Gunung Sinabung, serta akses menuju Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung yang mudah dicapai dari Medan (Ibu Kota Propinsi) hanya sekitar 1,5 jam dan biaya berwisata yang cukup murah. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat antara lain kurangnya koordinasi antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo dengan para pelaku usaha pariwisata, kurangnya dana, lingkungan yang kurang bersih, serta kurangnya perhatian dan kemauan dari pimpinan untuk melakukan terobosan baru.
Kata kunci: Strategi, Komunikasi Pemasaran, IMC, Pariwisata.