ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemaknaan followers akun Instagram @Komikazer mengenai kritik Reza Mustar terhadap budaya konsumtif generasi muda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan Teori Interaksionisme Simbolik dari George H. Mead, Teori Konstruksi Realitas Sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckman dan Analisis Resepsi dari Stuart Hall. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis resepsi. Triangulasi data yang dilakukan adalah triangulasi sumber data dengan mewawancarai Reza Mustar. Adapun informan penelitian ini berjumlah delapan orang yang mengirimkan tanda suka maupun komentar pada minimal salah satu komik Hasrat Kebendaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Pada kategori dominan, informan memaknai bahwa komik-komik yang mengandung kritik terhadap budaya konsumtif berguna sebagai pengingat dan alat untuk refleksi diri yang pelan tapi pasti akan tertanam di dalam pikiran para pengikut akunnya, sehingga dapat mengurangi tingkat konsumtif mereka. Selain itu, komik-komik tersebut juga dapat mengubah perilaku konsumtif karena banyak orang-orang yang pro terhadap akun @Komikazer dan mempengaruhi orang-orang yang kontra melalui fitur komentar. (2) Pada kategori negosiasi, informan memaknai bahwa komik-komik tersebut dapat mencerahkan dan mengubah perilaku konsumtif pengikutnya yang berusia dewasa jika pembuat komik konsisten dan menunjukkan bukti nyata bahwa dirinya tidak konsumtif. (3) Pada kategori oposisi, informan memaknai bahwa komik-komik tersebut merupakan penggambaran terhadap sesuatu yang sering terjadi di masyarakat sehingga tidak mungkin dapat mencerahkan dan mengubah perilaku konsumtif.
Kata Kunci: Pemaknaan, Analisis Resepsi, Instagram, Budaya Konsumtif