ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Identitas Diri Dalam Komunitas Punk (Studi Kasus Identitas Diri Anak Punk yang Sudah Bekerja Dalam Konteks Komunikasi Antar Pribadi Pada Komunitas Punks di Kota Medan).Tesis ini bertujuan untuk mengetahui identitas anak punk yang telah bekerja di kantoran, untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong sebagian anak punk di komunitas Punks memilih untuk bekerja dikantoran dan mengetahui pengembangan hubungan dan anak punk yang telah bekerja di kantoran dengan anak punk yang tidak bekerja pada komunitas Punks.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi antarpribadi, teori pengembangan hubungan, teori identitas diri, teori disonansi kognitif, interaksi simbolik dan teori dramaturgi.Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan studi observasi dan wawancara mendalam terhadap tiga orang informan.Tahapan pengelolahan data dimulai dari penelitian lapangan dan peneltian kepustakaan.Metode analisis data pada penelitian ini meliputi reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi data.Dari hasil penelitian peneliti menemukan bahwa identitas anak punk terdapat dua kategori identitas diri angggota komunitas punk, yaitu identitas diri saat bergabung dengan komunitas punks dan identitas diri anak punk telah bekerja dikantoran.Identitas diri tersebut terdiri dari faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal AR dan AD adalah lingkungan pertemanan, sedangkan AE karena masalah percintaan. Faktor Internal AR, AE dan AE adalah kurangnya mendekatkan diri pada Tuhan. Alasan anak punk memilih untuk bekerja di kantoran karena himpitan ekonomi.Pengembangan hubungan anak punk yang telah bekerja dengan yang belum bekerja pada komunitas punk adalah ditahap kontak, keterlibatan dan keakraban.
Kata Kunci: Identitas, Anak Punk yang bekerja, Komunikasi AntarPribadi.