ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi yang baik merupakan suatu hal yang dinginkan oleh setiap Negara yang ada di dunia ini, baik Negara berkembang maupun Negara maju. Pertumbuhan ekonomi yang baik dapat dilihat dan disebabkan dari macam-macam faktor, baik secara makro maupun mikro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pengungkapan pembiayaan perbankan syariah, belanja pemerintah di sektor pendidikan dan kesehatan, lalu gini ratio, terhadap indeks pembangunan manusia dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data sekunder pada laporan tahunan dan laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kementerian Keuangan, selama periode 2012-2016. Teknik pengambilan sampel menggunakan tekhnik purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan regresi data panel dan path analysis (analisis jalur) dengan software program eviews 9.0.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada Struktur I variabel pembiayaan perbankan syariah, belanja pendidikan, dan belanja kesehatan memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap indeks pembangunan manusia, sedangkan gini ratio memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhadap indeks pembangunan manusia, dan secara simultan variabel pembiayaan perbankan syariah, belanja pendidikan, belanja kesehatan, dan gini ratio berpengaruh bersama-sama terhadap indeks pembangunan manusia, sedangkan secara individu per provinsi pada Struktur I, provinsi yang paling memilki koefisien tertinggi adalah provinsi Yogyakarta, sedangkan provinsi yang memilki koefisien terendah adalah provinsi Papua.
Selanjutnya pada Substruktur II variabel pembiayaan perbankan syariah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangan belanja pendidikan dan belanja kesehatan memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi, lalu untuk gini ratio memiliki pengaruh signifikan dan negative terhadap pertumbuhan ekonomi, dan secara simultan variabel pembiayaan perbankan syariah, belanja pendidikan, belanja kesehatan, dan gini ratio berpengaruh bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan secara individu per provinsi pada Struktur II, provinsi yang paling memilki koefisien tertinggi adalah provinsi Jawa Barat, sedangkan provinsi yang memilki koefisien terendah adalah provinsi NTT. Sedangkan pada Substruktur III variabel indeks pembangunan manusia memiliki pengaruh signifkan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi, dan secara individu per provinsi pada Struktur III, provinsi yang paling memilki koefisien tertinggi adalah provinsi Jawa Timur, sedangkan provinsi yang memilki koefisien terendah adalah provinsi Maluku Utara.
Dari perhitungan Path analysis yang ada, pembiayaan syariah, belanja pendidikan, belanja kesehatan, dan gini ratio memiliki pengaruh tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi, dan dianjurkan untuk melalui peningkatan indeks pembangunan manusia terlebih dahulu, karena berefek baik terhadap perbaikan ekonomi, yang dimana variabel indeks pembangunan manusia merupakan sebagai variabel intervening.
Kata Kunci : Pembiayaan, Belanja Pemerintah Sektor Pendidikan dan Kesehatan, Gini Ratio, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pertumbuhan Ekonomi