ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kemampuan membaca al-Qur,an terhadap maharah qira’ah, pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap maharah qira’ah, serta pengaruh kemampuan membaca al-Qur’an siswa dan keterampilan mengajar guru secara bersama-sama terhadap maharah qira’ah siswa MTs Negeri 4 Bulukumba.
Jenis penelitian ini adalah ex post facto yang menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan penelitian yaitu pendekatan paedagogis dan pendekatan linguistik. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri 4 Bulukumba yang berjumlah 97 orang dengan teknik pengambilan sampel, sampel jenuh. Ihstrumen pengumpulan datanya adalah angket keterampilan mengajar, wawancara dan format dokumentasi. Adapun teknik pengolahan dan analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang menggunakan regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan membaca al-Qur’an siswa berada pada kategori sedang dengan nilai 59%, keterampilan mengajar guru berada pada kategori sedang dengan nilai 70% serta maharah qira’ah siswa pada kategori sedang dengan nilai 59%. Sedangkan pengaruh kemampuan baca tulis al-Qur’an siswa terhadap maharah qira’ah sebesar 5,3% yang berarti ada pengaruh antara kemmapuan membaca al-Qur’an siswa dengan maharah qira’ah. Sedangkan pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap maharah qira’ah sebesar 0,08% yang berarti tidak ada pengaruh antara keterampilan mengajar guru dengan maharah qira’ah. Serta pengaruh kemampuan membaca al-Qur’an siswa dan keterampilan mengajar guru secara bersama sama sebesar 5,3% yang berarti ada pengaruh diantara kemampuan membaca al-Qur’an siswa dan keterampilan menagjar guru terhadap maharah qira’ah siswa.
Implikasi dari penelitian ini adalah, 1) kemampuan membaca al-Qur’an siswa menjadi hal yang paling utama dalam kemampuan maharah qira’ah siswa, 2) dalam penerimaan peserta didik baru, agar menyeleksi dengan ketat dan mengelompokkan siswa yang belum lancar kemampuan membaca al-Qur’annya untuk lebih memudahkan mengidentifikasi siswa tersebut. 3) guru sebagai agent dalam kelas hendak mampu memilih metode mengajar dalam menghadapi siswa yang kurang dalam kemampuan membaca al-Qur’an, 4) menjadi hal yang wajib bagi siswa untuk menguasai kemapuan membaca al-Qur’an, karena dalam pembelajaran khususnya di madrasah sebagian besarnya menggunakan huruf hijaiyyah.
File Selengkapnya.....