ABSTRAK
Tesis ini bertujuan mendeskripsikan peranan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) dalam pengembangan pendidikan anak jalanan di Kota Makassar. Latar belakang munculnya anak jalanan di Kota Makassar disebabkan oleh kondisi ekonomi keluarga yang terbatas, sehingga memaksa ia harus turun ke jalan sebagai pemulung, penjual koran, buruh bangunan, anak jalanan dan pedagang ikan guna mencari tambahan pendapatan keluarga.
Pengambilan data penelitian dilakukan di lapangan secara langsung (field research) Data hasil penelitian dianalisis menggunakan metode deskriptif-kualitatif yang bercorak fenomenologi dengan penekanan secara simultan yang bersumber dari observasi, wawancara, dan eksplorasi data lapangan menuju perumusan teoritik.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa peranan LPA dalam pengembangan pendidikan anak jalanan di Kota Makassar LPA adalah mendorong partisipasi semua pihak menggunakan media massa untuk membangun kemitraan dalam rangka perlindungan anak, menerima pengaduan mengenai pelanggaran hak asasi anak dan menfasilitasi serta menjalankan peran sebagai lembaga rujukan institusi untuk mencari solusi mengenai pelanggaran anak berdasar visi melindungi dan memenuhi segenap hak-hak anak sesuai Konveksi Hak Anak (KHA) dan Undang-undang Perlindungan Anak. Kondisi obyektif pelaksanaan pendidikan anak jalanan yang dilakukan oleh LPA, antara lain memberikan pendidikan formal terutama bagi pekerja anak yang berada di bawah garis kemiskinan, pemberian modal untuk usaha kecil-kecilan kepada keluarga miskin guna mengurangi jam bekerja bagi anak yang seharusnya belajar dan bermain, dan memberikan pemahaman kepada kepala rumah tangga tentang hak-hak anak dan undang-undang perlindungan anak, sehingga anak lebih berkonsentrasi dengan pendidikan sekolahnya.
Pengembangan pendidikan anak jalanan yang dilakukan LPA di Kota Makassar masih perlu dibenahi dengan memantau pelaksanaan hak-hak anak secara sistematis dan berkelanjutan. LPA dan instansi terkait perlu memiliki komitmen yang sama untuk melakukan upaya perlindungan anak secara optimal, baik di sektor formal maupun informal.