PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sirup adalah salah satu bahan pangan dalam bentuk minuman dengan ciri cairan yang kental dan tingkat kadar gula terlarut yang cukup tinggi, namun hampir tidak memiliki kecenderungan untuk mengendapkan kristal. Viskositas (kekentalan) sirup disebabkan oleh banyaknya ikatan hidrogen antara gugus hidroksil (OH) pada molekul gula terlarut dengan molekul air yang melarutkannya. Untuk meningkatkan kadar gula terlarut, biasanya sirup dipanaskan sehingga larutan sirup menjadi super-jenuh. Sehingga untuk mengkonsumsi sirup ditambahkan air matang untuk melarutkan sirup tanpa adanya penambahan gula ataupun perasa lagi.
Pare memiliki rasa pahit, hal ini disebabkan karena pare mengandung kandungan zat quinine yang cukup tinggi yang menyebabkan rasa pahit tersebut. Pare memiliki kandungan vitamin A, vitamin B, vitamin C, protein, lemak, karbohidrat, zat besi dan kapur. Sehingga sangat baik dikonsumsi agar terhindar dari penyakit sembelit dan penyakit lainnya. Dari segi antioksidan, pare mengandung betakaroten yang cukup tinggi dibandingkan dengan brokoli.
Selain menyegarkan jika dikonsumsi, pepaya juga mengandung vitamin C, pektin, enzim papain, dan flavaonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan adalah zat yang sangat diperlukan untuk menangkal radikal bebas. Pepaya menjadi komoditi yang cukup diminati bukan hanya karena mengandung gizi yang cukup tinggi, namun dengan ketersediaannya yang cukup banyak sehingga sangat sering dimanfaatkan menjadi makanan pencuci mulut.
Karboksil metil selulosa (CMC) adalah turunan dari selulosa dan sering dipakai dalam industri makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik. Fungsi CMC antara lain sebagai pengental, stabilisator, pembentuk gel, pengemulsi dan dalam beberapa hal dapat meratakan penyebaran antibiotik. Sebagai pengemulsi, CMC sangat baik digunakan untuk memperbaiki kenampakan tekstur dan produk berkadar gula tinggi. Sebagai pengental, CMC mampu mengikat air sehingga molekul-molekul air terperangkap dalam struktur gel yang dibentuk oleh CMC. CMC dalam produk makanan berperan sebagai pengikat air dan pembentuk gel yang akan menghasilkan tekstur produk pangan yang lebih baik.
Dari penjelasan diatas, muncul gagasan untuk melakukan inovasi pada sirup yaitu dengan menciptakan minuman berbasis dua jenis produk pangan yaitu buah pepaya dan sayur pare yang dibuat dalam bentuk sirup. Pemanfaatan buah seperti pepaya sebagai bahan baku utama pembuatan sirup umumnya disukai oleh masyarakat karena rasanya yang manis. Buah pepaya yang cukup manis dikombinasi dengan sayur pare yang dikenal dengan rasanya yang sangat pahit sehingga diharapkan akan menghasilkan sirup yang manis namun memiliki after taste yang berbeda dari sirup biasa yaitu sedikit rasa sedikit pahit. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu menjadi produk yang banyak diminati masyarakat tanpa mengesampingkan nilai kesehatannya.
Hal inilah yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Perbandingan Sari Pepaya dengan Sari Pare dan Konsentrasi Karboksil Metil Selulosa terhadap Mutu Sirup Pepaya Pare” sehingga akan diperoleh produk minuman dengan mutu yang baik dan variasi yang banyak serta tidak mengurangi mutu selama penyimpanan.