ABSTRAK
Keterlambatan pengerjaan proyek dapat diantisipasi dengan melakukan percepatan dalam pelaksanaannya, namun tetap diperhatikan faktor biaya. Penambahan sumber daya dan peralatan serta perubahan metode akan memperpendek waktu pelaksanaan, tetapi akan menambah biaya pelaksanaan proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan biaya dan durasi akibat penambahan jam kerja dan akibat penambahan tenaga kerja. Dengan membandingkan keduanya akan didapatkan mana yang lebih efisien.
Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis data. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer berupa hasil analisa dengan menggunakan program Microsoft Project meliputi daftar bahan dan upah tenaga kerja, Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek, time schedule (kurva-S), estimasi waktu dalam program Microsoft Project, data biaya langsung dan data biaya tidak langsung proyek.
Hasil penelitian ini didapatkan (1) pada penambahan jam kerja 1 jam berkurang sebesar Rp.223.601.343,00 dengan durasi berkurang 36,64 hari. Lembur 2 jam berkurang sebesar Rp.323.673.644,00 dengan durasi berkurang 62,96 hari. Lembur 3 jam berkurang Rp. 374.934.246,00 dengan durasi berkurang 82,18 hari; (2) Untuk penambahan tenaga kerja 1 berkurang Rp. 283.942.185,00 dengan durasi menurun 36,64 hari. Penambahan tenaga kerja 2 berkurang Rp.487.920.249,00 dengan durasi berkurang 62,96 hari. Penambahan tenaga kerja 3 berkurang Rp.636.729.058,00 dengan durasi berkurang 82,18 hari; (3) Penambahan tenaga kerja lebih efisien bila dibandingkan dengan penambahan jam kerja (lembur).
Kata kunci: Proyek, Time Cost Trade Off, Biaya, Durasi.