ABSTRAK
Kabupaten Sleman merupakan Kabupaten yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten tersebut memiliki risiko gempa bumi yang tinggi. Bangunan yang memiliki tingkat resiko tinggi terhadap gempa bumi yaitu bangunan non-engineered atau bangunan permukiman yang dibangun tanpa perencanaan atau syarat yang berlaku. Salah satunya bangunan permukiman yang berada di Desa Susukan II, Margokaton, Seyegan, Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan bangunan permukiman terhadap gempa bumi menggunaakan metode Rapid Visual Screening (RVS) berdasarkan FEMA P-154 2015. Dalam menganalisis kerentanan bangunan terhadap gempa dilakukan survei lapangan dengan mengisi formulir Rapid Visual Sreening, formulir yang digunakan adalah tipe Moderately High Seimicity yang artinya wilayah penelitian memiliki persebaran gempa yang agak tinggi. Bangunan yang diteliti sebanyak 10 rumah. Hasil penelitian, menunjukan bahwa rata-rata bangunan permukiman di Desa Susukan II, Margokaton, Seyegan, Sleman memiliki nilai S sebesar 0,9 dengan potensi kerentanan sebesar 32%, dapat diartikan bangunan permukiman di Desa Susukan II rentan terhadap gempa dan berpotensi roboh apabila gempa besar terjadi. Faktor yang menyebabkan bangunan rentan terhadap gempa adalah kategori bangunan, faktor penyimpangan atau ketidakberaturan seperti plan irregularity, dan vertical irregularity, serta belum adanya acuan atau code dan masih kurangnya tenaga ahli perencanaan di bidang struktur.
Kata kunci: Gempa Bumi, Kerentanan, Permukiman, Rapid Visual Screening, FEMA P-154 2015