BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang dikelilingi oleh gunung berapi. Salah satu gunung berapi yang masih aktif yaitu Gunung Merapi yang berlokasi di Yogyakarta. Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada tanggal 26 Oktober 2010 dan selanjutnya terjadi erupsi berturut-turut hingga awal November 2010. Kejadian erupsi tersebut berdampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar diantaranya jatuhnya korban jiwa, bangunan rumah tinggal rusak parah, dan lingkungan di sekitar juga rusak akibat bencana alam tersebut.
Berdasarkan Pusdalops BNPB (2010), bencana erupsi Gunung Merapi ini telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 242 orang meninggal di wilayah Yogyakarta dan 97 orang meninggal di wilayah Jawa Tengah. Dengan memperhatikan beberapa dampak negatif tersebut pemerintah membuat beberapa program untuk mengatasi bencana tersebut sesuai dengan peraturan No.17/2010 tentang pedoman umum penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Terdapat 5 sektor yang dapat direhabilitassi dan rekonstruksi pasca bencana diantaranya infrastruktur, perumahan, ekonomi, sosial, dan lintas sektor.
Pembangunan hunian tetap (HUNTAP), sarana dan prasarana sudah terealisasi sejak tahun 2010 hingga sekarang. Pembangunan tersebut difokuskan pada daerah yang sangat terdampak dari erupsi Gunung Merapi. HUNTAP tersebar di daerah Kecamatan Cangkringan, Kecamatan Minggir, dan Kecamatan Ngemplak. Ada penelitian yang mengkaji mengenai manageman bencana erupsi Gunung Merapi. Penelitian Artati dan Musyafa (2015) tentang penerapaan konsep eco-settlement pada sarana dan prasarana infrastruktur pendukung permukiman Huntap, yang mengambil studi kasus pada Huntap Pagerjurang dan Huntap Karangkendal. Handayani dan Astuti (2014) melakukam penelitian mengenai ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana lingkungan di urban fringe area kelurahan Pudakpayung.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya bahwa dalam penelitian ini nantinya akan dikaji mengenai assesment sarana dan prasarana di Kecamatan Cangkringan, Sleman. Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah fasilitas-fasilitas yang sudah dibangun dari tahun 2010, seperti jalan lingkungan, jaringan air bersih jaringan listrik , tempat peribadatan, jaringan komunikasi dan lain-lain. Sehingga dari hasil penelitian ini diharapkan mendapatkan informasi terkait kelayakan dari sarana dan prasarana yang sudah ada, kerusakan yang terjadi pada sarana dan prasarana tersebut, dan kekurangan sarana dan prasarana yang sudah tersedia dimasing-masing HUNTAP. Sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk dinas atau institusi terkait melakukan perbaikan-perbaikan dari sistem pembangunan HUNTAP yang berada di Kecamatan Cangkringan, Sleman.
B. Rumusan Masalah
Dari permasalah-permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah dalam bentuk pertanyaan berikut.
1. Apakah ada kekurangan ketersediaan fasilitas di HUNTAP yang berada di Kecamatan Cangkringan, Sleman.
2. Apakah ada kerusakan dari fasilitas-fasilitas yang sudah di bangun dari tahun 2010 di HUNTAP yang berada di Kecamatan Cangkringan, Sleman.
3. Bagaimana cara untuk meningkatkan kondisi dan kelengkapan pada sarana dan prasarana HUNTAP di Kecamatan Cangkringan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Mendapatkan informasi tentang kekurangan dan kerusakan sarana dan prasarana pada HUNTAP.
2. Memberikan solusi dalam rangka untuk peningkatan kondisi dan kelengkapan sarana dan prasarana pada HUNTAP di Kecamatan Cangkringan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah informasi bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana yang ditinjau terhadap kondisi dan kelengkapan sarana prasarana pada HUNTAP yang ditinjau.
2. Memberikan solusi dalam peningkatan kondisi dan kelengkapan pada pembangunan sarana dan prasarana pada HUNTAP, di Kecamatan Cangkringan.
E. Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada sarana dan prasarana HUNTAP di Kecamatan Cangkringan.
2. Penelitian ini membahas kekurangan dan kerusakan sarana dan prasarana HUNTAP di Kecamatan Cangkringan.
3. Penelitian ini membahas mengenai sistem perawatan sarana dan prasarana di Kecamatan Cangkringan.
F. Keaslian Penelitian
Penelitian ini dilakukan di HUNTAP di Kecamatan Cangkringan. Pada penelitian ini dibahas mengenai kekurangan dan kerusakan sarana dan prasarana , dan rekomendasi ketersediaan sarana dan prasarana pada HUNTAP, di Kecamatan Cangkringan.