BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu tempat tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan dalam maupun luar negeri yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ). Hal tersebut menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk diikuti dengan meningkatnya daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor, sehingga tingkat kemacetan dan kecelakaan lalu lintas semakin tinggi.
Kecelakaan lalu lintas dapat diartikan sebagai suatu peristiwa di jalan raya yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja, melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda. Kecelakaan lalu lintas sampai saat ini masih menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia. Analisis terhadap karakteristik suatu kecelakaan dalam periode waktu tertentu dapat mengidentifikasi elemen-elemen keamanan jalan yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Dengan adanya identifikasi tersebut diharapkan dapat mengurangi tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas.
Jalan Yogyakarta-Wates Km 19-23, merupakan jalan arteri yang menghubungkan antara Kabupaten Sleman dengan Kabupaten Kulonprogo dan jalan strategis penghubung Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pada Bulan Januari 2016 sampai dengan Bulan November 2016 di Kabupaten Kulonprogo terjadi 468 kejadian kecelakaan dan Jalan Yogyakarta – Wates Km 19-23 pada periode waktu yang sama terjadi 58 kejadian kecelakaan lalu lintas, berarti tingkat kecelakaan pada ruas jalan ini sebesar 12,39 %. Karena seringnya terjadi kecelakaan pada ruas ini, maka salah satu cara untuk mengurangi angka kecelakaan tersebut dengan melakukan analisis terhadap penyebab kecelakaan lalu lintas. Inspeksi Keselamatan Jalan perlu dilakukan untuk mengidentifikasi situasi yang beresiko tinggi atau potensi terjadinya kecelakaan.
Inspeksi Keselamatan Jalan (IKJ) adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang pada umumnya terjadi karena berbagai faktor penyebab secara bersama-sama, yakni : manusia kondisi jalan, kondisikendaraan., cuaca dan jarak pandang. Manusia sebagai faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas,walaupun kondisi jalan juga berpengaruh dalam sebab kecelakaan lalu lintas sehingga untuk mencegahnya jalan perlu dilengkapi dengan berbagai kelengkapan jalan untuk membantu arus lalu lintas.
Penelitian ini meninjau tentang kelayakan geometrik jalan, dan perlengkapan jalan pada jalanYogyakarta-Wates Km19-23. Inspeksi Keselamatan Jalan (IKJ) memberikan gambaran tentang keamanan dan keselamatan pengguna jalan seta kelancaran arus lalu lintas.
1.2. Rumusan Masalah
Jalan Wates km 19 – 23 merupakan jalan arteri primer yang menghubungkan antara Kabupaten Kulonprogo, Bantul dengan Yogyakarta. Jalan tersebut memiliki tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi, mulai dari kendaraan ringan hingga kendaraan berat seperti truk kontainer. Kecelakaan sering terjadi pada ruas jalan ini, sehingga perlu adanya analisis terhadap penyebab kecelakaan lalu lintas. Inspeksi Keselamatan Jalan (IKJ) perlu dilakukan untuk mengidentifikasi aspek geometrik, mengevaluasi struktur permukaan jalan,dan juga perlengkapan jalan sepanjang ruas daerah studi, sehingga dapat diketahui penyebab terjadinya kecelakaan serta situasi yang beresiko tinggi sehingga hal tersebut dapat ditangani atau dihilangkan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan pada ruas jalan Yogyakarta – Wates Km19-23
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian terhadap Inspeksi Keselamatan Jalan pada ruas jalan Wates Km 19-23 mempunyai beberapa tujuan antara lain:
a. Mengidentifikasi karakteristik kecelakaan pada daerah studi.
b. Melakukan Inspeksi Keselamatan Jalan seperti geometrik dan perlengkapan pada ruas jalan ruas Jalan Wates Km 19 – 23.
c. Memberikan alternatif solusi untuk meningkatkan keselamatan jalan khususnya geometrik jalan.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari Inspeksi Keselamatan Jalan pada ruas jalan Wates Km 19-23 ini antara lain :
a. Memberikan gambaran kondisi keselamatan jalan.
b. Meningkatkan keselamatan jalan dan mengurangi tingkat kecelakaan. c. Memberikan bahan masukan untuk instansi terkait.
d. Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang keselamatan jalan.
1.5. Lingkup Penelitian
Untuk membatasi lingkup permasalahan sehingga pembahasan tidak melenceng dari tujuan penelitian, maka diberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut :
a. Objek penelitian hanya pendektesian potensi persoalan keselamatan jalan yang diakibatkan oleh elemen-elemen geometri, dan keberadaan fasilitas perambuan, marka jalan serta lampu penerangan jalan, yang berpotensi penyebab kecelakaan.
b. Melakukan audit dan analisis hanya pada ruas lokasi rawan kecelakaan berdasarkan data kecelakaan di jalan Wates Km 19-23 selama periode 5 tahun terakhir dari tahun dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.
c. Penelitian ini menggunakan perhitungan mengikuti Undang-Undang Nomor22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga 038/TBM/1997 Tentang Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota.
d. Penelitian ini dilakukan berdasarkan penyebab kecelakaan karena faktor jalan.