Profil Singkat Arab Saudi
Arab Saudi merupakan Negara yang sangat istimewa di Dunia Islam. Disinilah terletak dua kota suci dalam agama Islam, Mekah dan Madinah. Disini juga agama Islam yang sekarang kita kenal pertama kali diturunkan.
Arab Saudi didirikan oleh dinasti as suud di Nejd. Kabilah suudiyah ini berkolaborasi dengan Muhammad ibn Abdul Wahhab, seorang tokoh spiritual sekaligus revivalis Islam pada abad ke 18. Abdul Wahab adalah seorang ulama puritanis yang banyak pemikirannya diilhami oleh ibn Taymiyah. Selain itu abdul wahab juga menyerukan purifikasi terhadap ajaran Islam dari unsure-unsur non-Islam. Pada masa itu, banyak ulama tradisional yang merasa terganggu dengan pembaharuan ala abdul wahhab ini. Gerakan abdul wahhab nyaris padam ketika mendapat gempuran dari mesir. Namun gerakan ini mendapatkan momentum bangkitnya ketika dibantu oleh keluarga Abdullah bin Suud yang juga sedang mencari dukungan. Akhirnya kolaborasi antara dua kekuatan ini berhasil menggalang kekuatan dan menaklukan hejaz sebagai pusat dunia islam.
Memasuki era modern, perkawinan antara wahhabi dan dinasti Saudi terus berjalan semakin erat. Negara berperan sebagai pelindung agama dan rajanya dikenal sebagai penjaga tempat dua tanah suci. Disisi lain para ulama wahhabi mendorong negara sebagai penyokong utama ideologi kenegaraan. Hasilnya, negara ini merupakan negara yang paling ketat dalam mempraktekan islam setelah Afghanistan pada masa thaliban. Arab Saudi menerapkan aturan islam secara leterlek sesuai dengan fatwa para ulama wahhabi tersebut. Namun keterlibatan para ulama dalam mengambil kebijakan di Arab Saudi hanya sebatas urusan dalam negeri khususnya di bidang hukum dan kebudayaan. Dibidang lain, seperti politik dan hubungan internasional para ulama tidak memiliki peran apapun.
Arab Saudi merupakan Negara yang sangat istimewa di Dunia Islam. Disinilah terletak dua kota suci dalam agama Islam, Mekah dan Madinah. Disini juga agama Islam yang sekarang kita kenal pertama kali diturunkan.
Arab Saudi didirikan oleh dinasti as suud di Nejd. Kabilah suudiyah ini berkolaborasi dengan Muhammad ibn Abdul Wahhab, seorang tokoh spiritual sekaligus revivalis Islam pada abad ke 18. Abdul Wahab adalah seorang ulama puritanis yang banyak pemikirannya diilhami oleh ibn Taymiyah. Selain itu abdul wahab juga menyerukan purifikasi terhadap ajaran Islam dari unsure-unsur non-Islam. Pada masa itu, banyak ulama tradisional yang merasa terganggu dengan pembaharuan ala abdul wahhab ini. Gerakan abdul wahhab nyaris padam ketika mendapat gempuran dari mesir. Namun gerakan ini mendapatkan momentum bangkitnya ketika dibantu oleh keluarga Abdullah bin Suud yang juga sedang mencari dukungan. Akhirnya kolaborasi antara dua kekuatan ini berhasil menggalang kekuatan dan menaklukan hejaz sebagai pusat dunia islam.
Memasuki era modern, perkawinan antara wahhabi dan dinasti Saudi terus berjalan semakin erat. Negara berperan sebagai pelindung agama dan rajanya dikenal sebagai penjaga tempat dua tanah suci. Disisi lain para ulama wahhabi mendorong negara sebagai penyokong utama ideologi kenegaraan. Hasilnya, negara ini merupakan negara yang paling ketat dalam mempraktekan islam setelah Afghanistan pada masa thaliban. Arab Saudi menerapkan aturan islam secara leterlek sesuai dengan fatwa para ulama wahhabi tersebut. Namun keterlibatan para ulama dalam mengambil kebijakan di Arab Saudi hanya sebatas urusan dalam negeri khususnya di bidang hukum dan kebudayaan. Dibidang lain, seperti politik dan hubungan internasional para ulama tidak memiliki peran apapun.