ABSTRAKSI
Skripsi ini merupakan upaya ilmiah nan akademis untuk memahami pemikiran Ahmad Tohari di bidang pengembangan gagasan humanisme yang mengantarkan kepada perwujudan nilai-nilai kemanusiaan. Upaya membedah pemikiran Ahmad Tohari ini dijembatani melalui analisis terhadap novel Bekisar Merah dan Belantik. Ahmad Tohari dikenal sebagai sastrawan lewat karya monumentalnya Ronggeng Dukuh Paruk. Ia dikenal luas dalam bidang sastra sebagai kreator cerita yang bernilai humanistik-transformatif. Melalui novel-novelnya ia terlihat mempunyai gagasan mendalam tentang masalah kemanusiaan karena berangkat dari latar belakang kehidupan yang kental dengan persoalan kemanusiaan sehari-hari.
Dalam memandang persoalan masyarakat Ahmad Tohari cenderung bertitik tolak dari sudut pengungkapan masalah, dan sering pula diselipi pemecahannya sekaligus. Karena menurut Ahmad Tohari kehidupan adalah rangkaian dari berbagai masalah yang harus diselesaikan, di mana sebelumnya harus diungkapkan terlebih dahulu agar diketahui letak persoalannya, khususnya persoalan kemanusiaan akut.
Bentuk kehidupan masyarakat yang dicita-citakan Ahmad Tohari, kalau mengacu pada berbagai novelnya, adalah masyarakat yang mendukung penegakan nilai-nilai kemanusiaan dengan lebih menghargai sesama manusia tanpa harus memandang dari mana asalnya, lebih jauh agar masyarakat mau menghadapi persoalannya sendiri tanpa pelibatan orang lain, sejauh hal itu bisa diselesaikan sendiri. Sehingga kata kunci yang selalu melekat pada gagasan Ahmad Tohari adalah toleransi, membantu, menghargai, dan membuka jalan pemecahan masalah.
Humanisme yang menjadi topangan penting dalam kajian skripsi ini adalah upaya mengimplementasikan sikap dan tindakan yang sesuai prinsip-prinsip penghargaan dan penghormatan nilai-nilai kemanusiaan yang meliputi segala aspek kehidupan. Karena dalam relung manusia ada nafsu saling memakan sesama (homo homini lupus), maka dalam konteks ini harus ada upaya mengembangkan cita-cita kemanusiaan sebagai sebuah hidup bersama. Landasan-landasan kemanusiaan (humanisme) dimaksud bertujuan:
a. membentuk paradigma dan orientasi kehidupan;
b. mencintai manusia secara transendental;
c. mencari jalan tengah (kompromi);
d. membangun kesadaran beragama secara inklusif dan toleran;
e. membangun kesadaran atas harkat, martabat, dan kemampuan manusia;
f. membangun idealitas hak dan kewajiban manusia.
Skripsi ini merupakan upaya ilmiah nan akademis untuk memahami pemikiran Ahmad Tohari di bidang pengembangan gagasan humanisme yang mengantarkan kepada perwujudan nilai-nilai kemanusiaan. Upaya membedah pemikiran Ahmad Tohari ini dijembatani melalui analisis terhadap novel Bekisar Merah dan Belantik. Ahmad Tohari dikenal sebagai sastrawan lewat karya monumentalnya Ronggeng Dukuh Paruk. Ia dikenal luas dalam bidang sastra sebagai kreator cerita yang bernilai humanistik-transformatif. Melalui novel-novelnya ia terlihat mempunyai gagasan mendalam tentang masalah kemanusiaan karena berangkat dari latar belakang kehidupan yang kental dengan persoalan kemanusiaan sehari-hari.
Dalam memandang persoalan masyarakat Ahmad Tohari cenderung bertitik tolak dari sudut pengungkapan masalah, dan sering pula diselipi pemecahannya sekaligus. Karena menurut Ahmad Tohari kehidupan adalah rangkaian dari berbagai masalah yang harus diselesaikan, di mana sebelumnya harus diungkapkan terlebih dahulu agar diketahui letak persoalannya, khususnya persoalan kemanusiaan akut.
Bentuk kehidupan masyarakat yang dicita-citakan Ahmad Tohari, kalau mengacu pada berbagai novelnya, adalah masyarakat yang mendukung penegakan nilai-nilai kemanusiaan dengan lebih menghargai sesama manusia tanpa harus memandang dari mana asalnya, lebih jauh agar masyarakat mau menghadapi persoalannya sendiri tanpa pelibatan orang lain, sejauh hal itu bisa diselesaikan sendiri. Sehingga kata kunci yang selalu melekat pada gagasan Ahmad Tohari adalah toleransi, membantu, menghargai, dan membuka jalan pemecahan masalah.
Humanisme yang menjadi topangan penting dalam kajian skripsi ini adalah upaya mengimplementasikan sikap dan tindakan yang sesuai prinsip-prinsip penghargaan dan penghormatan nilai-nilai kemanusiaan yang meliputi segala aspek kehidupan. Karena dalam relung manusia ada nafsu saling memakan sesama (homo homini lupus), maka dalam konteks ini harus ada upaya mengembangkan cita-cita kemanusiaan sebagai sebuah hidup bersama. Landasan-landasan kemanusiaan (humanisme) dimaksud bertujuan:
a. membentuk paradigma dan orientasi kehidupan;
b. mencintai manusia secara transendental;
c. mencari jalan tengah (kompromi);
d. membangun kesadaran beragama secara inklusif dan toleran;
e. membangun kesadaran atas harkat, martabat, dan kemampuan manusia;
f. membangun idealitas hak dan kewajiban manusia.