BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Air dan sumber-sumbernya merupakan salah satu kekayaan alam yang mutlak
dibutuhkan oleh makhluk hidup guna menopang kelangsungan hidupnya dan
memelihara kesehatannya. Kehadiran air di dunia ini sangat penting sekali artinya bagi kehidupann karena tanpa air semuanya akan musnah. Sehingga dapat dikatakan bahwa air tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan, tanpa air tidaklah mungkin ada kehidupan. Perkembangan ilmu pengetahuan telah membuktikan bagaimana pentingnya air dalam berbagai fenomena. Namun sumber daya air ada batasnya dan apabila pengelolaannya keliru dapat menimbulkan suatu kerusakan/kehancuran (bencana akibat banjir dan sebagainya). Oleh sebab itu pengembangan dan pengelolaan sumber daya air secara nasional merupakan suatu keharusan.
Jumlah penduduk yang semakin meningkat serta pertumbuhan ekonomi yang
terus dipacu, permintaan akan sumberdaya air baik kualitas maupun kuantitasnya semakin meningkat melebihi ketersediaannya. Hal ini ditunjang lagi oleh adanya isu kritis yang menyatakan bahwa ketersediaan air bersih untuk kebutuhan bagi umumnya penduduk yang tinggal di perkotaan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, semakin sulit diperoleh ( Anonim, 1993 )
Selokan mataram ini berupa sungai kecil yang dibuat oleh Sri Sultan
Hamengku Buwana IX pada zaman pendudukan Jepang. Air dari Selokan Mataram diambil dari Sungai Progo dan mengalir sepanjang kira – kira 60 Km menuju sungai Opak. Wilayah yang dilewati selokan Mataram dengan sendirinya bisa mengambil air untuk keperluan pertanian.
Melihat Selokan Mataram sekarang dengan yang dulu, tentu banyak yang
berbeda, setidaknya dari segi kebersihan wilayah sekitar. Namun dari segi limbah, boleh jadi Selokan Mataram sekarang lebih kotor karena sekarang di sekitar selokan telah padat pemukiman yang bisa membuang berbagai macam limbah ke selokan baik limbah domestik maupun limbah industri. Selain itu, juga telah terjadi pergeseran masyarakat yang lebih cenderung menggunakan air minum dalam kemasan. Oleh sebab itu, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat akan air permukaan maka perlu dilakukan pengolahan sebelum air permukaan tersebut digunakan.
Pada penelitian ini, sampel air baku yang digunakan adalah sampel air yang di
ambil dari air Selokan Mataram, Jogjakarta. Tingginya kadar warna dan adanya zat padat terlarut melatar belakangi digunakan air tersebut sebagai sampel air yang perlu dilakukan pengolahan untuk memperbaiki kualitasnya terutama untuk kadar warna.
Sebagai salah satu alternatif pengolahan yang sederhana yang dapat diterapkan untuk menurunkan konsentrasi pencemar dengan parameter Warna dan zat padat terlarut ( TDS ) adalah dengan memanfaatkan tanaman Kiapu, dimana salah satu variabel yang mempengaruhi dalam proses penurunan tersebut waktu detensi, kedalaman media dan kecepatan tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah dengan memanfaatkan Tanaman Kiapu dapat menurunkan kadar
warna, dan TDS pada air Selokan Mataram.
2. Pada konsentrasi berapakah terjadi efisiensi penurunan optimum untuk
menurunkan kadar warna, dan TDS yang terjadi di dalam reaktor.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya kemampuan
penggunaan Tanaman Kiapu dalam menurunkan kadar warna dan TDS pada air
Selokan Mataram dengan variasi tanaman 0 % ( tampa tanaman ), 50 %, 100%
dengan waktu 2 jam dan 4 jam serta luas tutupan permukaan reaktor.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam tugas akhir ini :
1. Meminimalisasi kadar warna, dan TDS dengan memanfaatkan Tanaman
Kiapu.
2. Mengetahui efisiensi penurunan kadar warna, dan TDS oleh Tanaman Kiapu
terhadap air Selokan Mataram.
3. Diperolehnya sistem pengolahan pendahuluan untuk air minum yang
sederhana, mudah, murah serta mempunyai efisiensi yang tinggi.
4
1.5 Batasan Penelitian
Terdapat beberapa batasan masalah dalam pelaksanaan tugas akhir ini yaitu :
1. Tanaman yang digunakan adalah Tanaman Kiapu.
2. Tanaman Kiapu yang digunakan tidak dipengaruhi oleh jumlah, umur,
panjang, dan lebar daun tanaman.
3. Penelitian ini terbatas untuk mengetahui efisiensi penurunan kadar warna,
dan TDS.
4. Sumber air berasal dari air permukaan Selokan Mataram.
1.6 Sistematika Tugas Akhir
Pada tugas akhir ini dibagi dalam lima bab yang dimaksudkan untuk
memberikan suatu kerangka tentang isi dari tugas akhir ini, sehingga dapat
dihubungkan antara bab yang satu dengan yang lainnya. Sistematika penulisan Tugas
Akhir secara garis besar adalah sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pengantar permasalahan yang dibahas, seperti latar
belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian
dan manfaat penelitian.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini merupakan penjelasan mengenai teori – teori yang dipergunakan
sebagai landasan untuk pemecahan permasalahan.
5
BAB III. METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan mengenai metode – metode yang digunakan oleh peneliti
dalam melakukan penelitian, mulai dari pengumpulan data sekunder dan
primer, sampai pada tahapan pengerjaan.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan data – data hasil sampling, hasil pengolahan data dengan
berbagai metode perhitungan yang diperoleh dari analisa laboratorium.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bagian terakhir yang berisikan kesimpulan dari hasil
penelitian dan saran yang dianjurkan untuk pengembangan penelitian yang
selanjutnya.
Free download Klik Disini