BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air adalah salah satu unsur yang sangat penting bagi lingkungan hidup. Lingkungan dapat dikatakan baik jika unsur-unsur yang menyusun lingkungan tetap terpelihara. Terjadinya pencemaran air sebagai akibat kegiatan masyarakat yang beraneka ragam serta kegiatan industri akan berakibat buruk bagi lingkungan. Pencemaran air ini dapat terjadi karena buangan limbah cair yang dihasilkan oleh industri atau pabrik yang tidak dikelola sebagaimana mestinya dan dibuang begitu saja ke aliran air atau permukaan tanah disekitarnya.
Industri yang mengalirkan buangan limbah cairnya ke aliran-aliran air disekitarnya semakin bertambah banyak, sehingga akan menyebabkan beberapa hal, seperti aliran air yang semakin tercemar, merusak tatanan kehidupan air (ikan, mikroorganisme, dan lain-lain), merusak ketersediaan air untuk kepentingan umum (misalnya: fasilitas rekreasi dan fasilitas belanja) serta tidak layak sebagai sumber persediaan air bersih. Aliran air tersebut juga tidak menjadi sehat sebagai persediaan air industri. Untuk mencegah terjadinya akibat-akibat tersebut, maka diadakan suatu upaya pengawasan atau pemantauan terhadap limbah cair yang dibuang (Mahida, 1984).
Industri Batik Indah Rara Djonggrang yang terletak di Jl. Tirtodipuran No. 18, Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta adalah salah satu industri diantara puluhan industri batik yang berkembang di wilayah Yogyakarta. Dari kegiatan industri ini dapat menghasilkan limbah cair yang yang dapat mengakibatkan lingkungan dan sekitarnya menjadi tercemar dan tidak sehat. Dengan kata lain bahwa kesehatan lingkungan di lokasi tersebut akan terganggu, bahkan dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Dalam proses produksinya, industri batik banyak meggunakan bahan-bahan kimia dan air. Bahan kimia ini biasanya digunakan pada proses pewarnaan atau pencelupan. Pada umumnya polutan yang terkandung dalam limbah industri batik dapat berupa logam berat, padatan tersuspensi, atau zat organik. Oleh karena itu apabila air buangan batik ini dialirkan langsung ke lingkungan tanpa adanya
1
2
pengolahan terlebih dahulu, maka akan menurunkan kualitas lingkungan dan merusak kehidupan yang ada di lingkungan tersebut.
Persyaratan air secara fisik meliputi kekeruhan, suhu, bau dan rasa. Kualitas air secara kimia meliputi pH, kandungan senyawa dalam air, kandungan reside atau sisa. Sedangkan kualitas air secara biologis, khususnya secara mikrobiologis ditentukan oleh parameter mikroba pencemar.
Air normal memenuhi persyaratan untuk dapat digunakan dalam suatu kehidupan mempunyai pH berkisar antara 6,5 – 7,5. Air yang mempunyai pH lebih besar dari pH standar akan bersifat basa. Air limbah dan buangan dari kegiatan industri yang dibuang ke badan air umumnya akan mengubah pH sehingga dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air.
Adapun parameter pencemaran air buangan industri batik sangat beragam, misalnya bau, suspended solid, BOD, COD, warna, nitrat dan lain-lain. Langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi pencemaran, khususnya pencemaran air adalah dengan mengolah air buangan tersebut sebelum dibuang ke badan air.
Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan suatu usaha untuk menurunkan parameter pencemar dengan pengolahan secara fisik. Penelitian ini mencoba memanfaatkan metode Elektrokoagulasi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kandungan COD dan warna.
Penelitian yang dilakukan ini masih berskala laboratorium menggunakan proses batch dengan metode elektrokoagulasi yang diharapkan dapat menurunkan kadar COD dan warna yang terkandung dalam limbah batik.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
a.
Apakah metode elektrokoagulasi dapat menurunkan kadar COD dan warna pada limbah cair industri batik CV. Indah Rara Djonggrang?
b.
Berapakah kuat arus, jarak elektroda dan waktu kontak elektroda pada metode elektrokoagulasi yang paling berpengaruh terhadap kadar COD dan warna secara elektrokoagulasi?
3
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a.
Mengetahui pengaruh metode elektrokoagulasi terhadap kadar COD dan warna pada limbah cair industri batik.
b.
Mengetahui pengaruh kuat arus, jarak elektroda dan waktu kontak pada metode elektrokagulasi terhadap kadar COD dan warna secara elektrokoagulasi.
c.
Menyajikan alternatif teknologi elektrokimia untuk mengolah limbah organik.
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
a.
Memberikan salah satu alternatif teknologi yang dapat digunakan untuk mengolah limbah cair industri batik.
b.
Sebagai referensi kepada penelitian berikutnya agar mencoba berbagai variasi percobaan, sehingga nantinya akan mendapatkan data yang lebih lengkap tentang kemampuan teknologi elektrokoagulasi dalam menurunkan kadar COD dan warna pada limbah cair industri batik.
1.5.
Batasan Masalah
Ruang lingkup penelitian ini akan dibatasi pada masalah:
a.
Limbah cair yang diambil dari hasil proses pembatikan pada industri batik CV. Batik Indah Rara Djonggrang.
b.
Variasi waktu kontak terhadap elektroda 0 menit, 5 menit, 10 menit, 15 menit, 30 menit, 45 menit dan 60 menit.
c.
Variasi daya listrik 25 Volt dan 12 Volt dengan pemasangan alumunium sebagai katoda dan stainless steel sebagai anoda.
d.
Variasi jarak elektroda 1,5 cm dan 3 cm.
e.
Parameter yang akan diteliti adalah kandungan COD dan warna.
f.
Percobaan menggunakan metode batch.
Free download Klik Disini