ABSTRAK
Sejak lama diketahui bahwa penyakit infeksi kronis diketahui mempunyai
hubungan yang erat dengan gangguan pertumbuhan anak dan keduanya
saling mempengaruhi . Malaria merupak an penyakit infeksi dengan angka
kesakitan yang masih cukup tinggi di Indonesia. Penyakit malaria akan
menyebabkan anak menderit a gangguan gizi yang nantinya mengakibatkan
terjadinya gangguan kecepatan tumbuh.
Penyakit infeksi kronik adalah su atu penyakit yang berlangsung dalam
waktu yang lama dan tidak sembuh se cara spontan serta jarang sembuh
sempurna. Penyakit kronik melibatkan banyak sistem organ yang merupakan
salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan disertai
gangguan kecepatan tumbuh pada anak.
Penelitian studi longitudinal unt uk mengetahui perbedaan kecepatan
tumbuh pada anak usia 6 – 10 tahun di daerah endemik dan non endemik
malaria, yang dilakukan di Kab upaten Mandailing Natal dan Pemko Medan
Propinsi Sumatera Utara mulai dari bulan Oktober 2004 sampai dengan bulan
April 2005. Alat yang digunakan adalah Stature meter 2M ( 0-200 cm) dengan
kecermatan 0,5 cm. Berat bada n diukur dengan timbangan merek Soehnle
made in Germany.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini ditemukan adanya
perbedaan yang bermakna terhadap kec epatan tumbuh antara anak yang
tinggal di daerah non endem is dengan daerah endemis malaria setelah
dilakukan penelitian selama 6 bulan.
Sejak lama diketahui bahwa penyakit infeksi kronis diketahui mempunyai
hubungan yang erat dengan gangguan pertumbuhan anak dan keduanya
saling mempengaruhi . Malaria merupak an penyakit infeksi dengan angka
kesakitan yang masih cukup tinggi di Indonesia. Penyakit malaria akan
menyebabkan anak menderit a gangguan gizi yang nantinya mengakibatkan
terjadinya gangguan kecepatan tumbuh.
Penyakit infeksi kronik adalah su atu penyakit yang berlangsung dalam
waktu yang lama dan tidak sembuh se cara spontan serta jarang sembuh
sempurna. Penyakit kronik melibatkan banyak sistem organ yang merupakan
salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan disertai
gangguan kecepatan tumbuh pada anak.
Penelitian studi longitudinal unt uk mengetahui perbedaan kecepatan
tumbuh pada anak usia 6 – 10 tahun di daerah endemik dan non endemik
malaria, yang dilakukan di Kab upaten Mandailing Natal dan Pemko Medan
Propinsi Sumatera Utara mulai dari bulan Oktober 2004 sampai dengan bulan
April 2005. Alat yang digunakan adalah Stature meter 2M ( 0-200 cm) dengan
kecermatan 0,5 cm. Berat bada n diukur dengan timbangan merek Soehnle
made in Germany.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini ditemukan adanya
perbedaan yang bermakna terhadap kec epatan tumbuh antara anak yang
tinggal di daerah non endem is dengan daerah endemis malaria setelah
dilakukan penelitian selama 6 bulan.