ABSTRAK
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, permasalahan pada penelitian
adalah sebagai berikut: Bagaimana proses pengendalian kualitas produksi jamu
di PT. Air Mancur tersebut? faktor–faktor apa saja yang mempengaruhi proses
pengendalian kualitas produk di PT. Air Mancur ? apakah produksi jamu di PT.
Air Mancur setelah digunakan diagram kontrol C akan berada pada
pengontrolan ?
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses pengendalian kualitas
produksi jamu di PT. Air Mancur, untuk mengetahui faktor–faktor yang
mempengaruhi proses pengendalian kualitas produksi jamu di PT Air Mancur
dan untuk mengetahui proses produksi jamu di PT. Air Mancur akan berada
dalam pengontrolan atau tidak setelah digunakan diagram kontrol C.
Penelitian dilakukan pada proses produksi jamu batuk di PT. Jamu Air
Mancur Palur. Analisis datab dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh
pada waktu melaksanakan penelitian yaitu tanggal 25 sampai tanggal 30 april
2007 pada bagian produksi PT. Jamu Air Mancur. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode wawancara, metode
kepustakaan dan metode dokomentasi. Dari hasil penelitian diperoleh beberapa
ketidak sesuaian yang diakibatkan salah pengguntingan, kelebihan takaran atau
berat dan kerusakan pada perekatan kemasan, dengan nilai BKA = 43,323, GT =
27,571 dan BKB = 11,818 dengan nilai prosentase masing-masing tiap
kecacatan yaitu salah pengguntingan sebesar 0,058%, kelebihan takaran atau
berat sebesar 0,064% dan kerusakan pada perekatan (kemasan) sebesar 0,054%.
Hal ini menyebabkan bahwa proses pengendalian berada dalam batas
pengontrolan, dan pada proses produksi jamu batuk dalam keadaan terkendali
meskipun masih ada kecacatan namun tidak begitu besar.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa spesifikasi ketidaksesuaian
pada proses produksi jamu batuk yang paling banyak adalah karena adanya
kelebihan berat pada waktu pengemasan yang disebabkan oleh faktor tenaga
kerjanya yang kurang teliti. Dari penelitian yang dilakukan dapat disarankan
agar PT. Jamu Air Mancur dapat lebih meningkatkan pengawasan terhadap
kualitas prodiksi jamu batuk agar untuk selanjutnya dapat lebih baik.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, permasalahan pada penelitian
adalah sebagai berikut: Bagaimana proses pengendalian kualitas produksi jamu
di PT. Air Mancur tersebut? faktor–faktor apa saja yang mempengaruhi proses
pengendalian kualitas produk di PT. Air Mancur ? apakah produksi jamu di PT.
Air Mancur setelah digunakan diagram kontrol C akan berada pada
pengontrolan ?
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses pengendalian kualitas
produksi jamu di PT. Air Mancur, untuk mengetahui faktor–faktor yang
mempengaruhi proses pengendalian kualitas produksi jamu di PT Air Mancur
dan untuk mengetahui proses produksi jamu di PT. Air Mancur akan berada
dalam pengontrolan atau tidak setelah digunakan diagram kontrol C.
Penelitian dilakukan pada proses produksi jamu batuk di PT. Jamu Air
Mancur Palur. Analisis datab dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh
pada waktu melaksanakan penelitian yaitu tanggal 25 sampai tanggal 30 april
2007 pada bagian produksi PT. Jamu Air Mancur. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode wawancara, metode
kepustakaan dan metode dokomentasi. Dari hasil penelitian diperoleh beberapa
ketidak sesuaian yang diakibatkan salah pengguntingan, kelebihan takaran atau
berat dan kerusakan pada perekatan kemasan, dengan nilai BKA = 43,323, GT =
27,571 dan BKB = 11,818 dengan nilai prosentase masing-masing tiap
kecacatan yaitu salah pengguntingan sebesar 0,058%, kelebihan takaran atau
berat sebesar 0,064% dan kerusakan pada perekatan (kemasan) sebesar 0,054%.
Hal ini menyebabkan bahwa proses pengendalian berada dalam batas
pengontrolan, dan pada proses produksi jamu batuk dalam keadaan terkendali
meskipun masih ada kecacatan namun tidak begitu besar.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa spesifikasi ketidaksesuaian
pada proses produksi jamu batuk yang paling banyak adalah karena adanya
kelebihan berat pada waktu pengemasan yang disebabkan oleh faktor tenaga
kerjanya yang kurang teliti. Dari penelitian yang dilakukan dapat disarankan
agar PT. Jamu Air Mancur dapat lebih meningkatkan pengawasan terhadap
kualitas prodiksi jamu batuk agar untuk selanjutnya dapat lebih baik.