ABSTRAK
Penyebab melemahnya kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik adalah taraf berpikir peserta didik yang berbeda-beda dan matematika yang bersifat deduktif aksiomatik dan berangkat dari hal-hal abstrak, cenderung sulit diterima dan dipahami oleh peserta didik. Sebagai responnya, perlu dilakukannya pembaharuan atau alternatif dalam pembelajaran matematika agar paserta didik dapat menguasai pelajaran sesuai dengan target yang akan dicapai dalam kurikulum, yang mendorong peserta didik untuk belajar aktif dan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah yang menjadi jantungnya matematika. Salah satu alternatif untuk membuat pembelajaran lebih efektif adalah pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran ini terdapat kerjasama antar anggota kelompok, sehingga peserta didik aktif dalam kelompoknya. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti suatu pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah. Lebih efektif jika kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih baik daripada peserta didik yang diberi model pembelajaran konvensional.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII semester 2 SMP N 1 Ngadirejo Temanggung dengan jumlah seluruhnya 236 peserta didik. Sampel penelitian ini sebanyak 94 peserta didik yang terbagi dalam kelompok eksperimen 48 peserta didik dan kelompok kontrol 46 peserta didik. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan pemberian tes pada kelompok dalam bentuk tes uraian. Dengan jumlah soal sebanyak 5 butir didapatkan ratarata kelompok kontrol adalah 40,04 dan rata-rata kelompok eksperimen adalah 45,15.
Analisis data yang digunakan adalah uji t. Dari penelitian diperoleh = 2,016 hitung t dan ( )( ) 1,66 0,95 92 t =t = tabel untuk 0 α = 5 0 dan dk = 48 + 46 – 2 = 92.
Jadi hitung tabel t >t maka Ha diterima, artinya rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika kelompok ekperimen (VIII E) lebih baik daripada kelompok kontrol (VIII C) pada peserta didik SMP N 1 Ngadirejo Temanggung. Hasil dari kedua kelompok diperoleh nilai rata-rata kelompok eksperimen cukup lebih baik daripada nilai rata-rata kelompok kontrol.
Hasil observasi aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran pada kelas eksperimen diperoleh skor rata-rata setiap pertemuan berturut-turut adalah 57,14%, 62,5%, 75 %, dan 85,71%. Sedangkan hasil observasi aktivitas peserta didik pada kelas eksperimen selama pembelajaran diperoleh data skor rata-rata pada setiap pertemuan berturut-turut adalah 62,5%, 69,64%, 80,35 %, dan 87,5%.
Dari hasil observasi menunjukkan aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran dan aktivitas peserta didik pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) semakin membaik pada setiap pertemuan.
Dengan demikian dalam penelitian ini pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika, namun belum efektif untuk mencapai ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada para guru matematika supaya menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) serta mengembangkan berbagai aktivitas dan kreatifitas peserta didik dalam pembelajaran, mengenalkan dan melatihkan pemecahan masalah dan keterampilam kooperatif sebelum atau selama pembelajaran, lebih kreatif dan inovatif dalam mencari suatu bentuk model pembelajaran sebagai alternatif dalam pembelajaran. Salah satu alternatif itu adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).