Salah satu keistimewaan al-Quran adalah adanya penggunaan istilah yang berbeda menyangkut satu persoalan. Misalnya masalah dosa, ternyata ditemukan lebih dari satu istilah untuk merujuk pada persoalan tersebut. Ada istilah dzanbun, khati’ah, junah{, dan itsmun.
Khusus untuk istilah Junah{ ditemukan kekhususan dibanding istilah-istilah dosa yang lain. Kespesifikan tersebut terletak pada adanya kata negatif (la> dan laisa) yang mendahului istilah tersebut. Tentu saja kata negatif yang mendahului kata junah{ memunculkan pertanyaan. Bila kata junah{ merujuk pada dosa, maka secara harfiah berarti tidak ada dosa (la dan laisa junah). Mengapa al-Quran menggunakan ungkapan la> dan laisa junah{ ? dalam konteks apa ungkapan ini dipergunakan.
Di dalam al-Quran terdapat 24 ayat yang tersebar dalam enam surat. Dari kesemua ayat tersebut, hanya empat diantaranya yang memiliki asbab al-nuzul. Padahal untuk memahami konteks makna dan penggunaannya dalam ayat-ayat al-Quran penjelasan asbab al-nuzul tidak bisa diabaikan. Selain asbab al-nuzul, pemahaman konteks makna dan penggunaan istilah junah{, perlu menilik pada munasabahnya.
Oleh karena itu pembahasan ini difokuskan hanya pada ayat-ayat yang menggunakan istilah junah{ yang ber- asbab al-nuzul. Kemudian dijabarkan munasabahnya. Setelah itu di cari makna junah{, untuk kemudian diketahui alasan penggunaan kata negatif (la dan laisa) yang senantiasa mendahului istilah junah.
