BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana yang diketahui bahwa sasaran program keaksaraan fungsional sebagian besar adalah peserta didik berusia dewasa. Untuk memulai pembelajaran di kelompok belajar orang dewasa tidak mudah bagi kita apabila belum memiliki pengalaman pembelajaran peserta didik yang berusia dewasa. Sering kali tutor mengalami kesulitan untuk memulai pembelajaran. Kadang-kadang mereka bingung memilih tema dan bahan ajar yang cocok dalam proses pembelajaran di kelompok belajar orang dewasa.
Tema pembelajaran yang disajikan oleh tutor dalam proses pembelajaran bagi orang dewasa buta aksara tidak langsung datang begitu saja, akan tetapi sangat membutuhkan proses penggalian minat dan kebutuhan, pengalaman, pemilihan, dan keputusan bersama di kelompok belajar.
Upaya tutor dalam mencari, menemukan, memilih dan menetapkan tema-tema belajar yang dilakukan dalam proses pembelajaran itulah yang disebut Pembelajaran Tematik. Sedangkan penyusunan bahan ajar adalah suatu upaya merumuskan atau merancang materi dan alat yang akan disajikan dalam proses pembelajaran berdasarkan tema-tema yang telah ditetapkan.
Dalam proses pembelajaran buta aksara dengan menggunakan pendekatan partisipatif, pemilihan tema yang tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait dengan bahan ajar. Oleh karena itu dalam pedoman ini tentu tidak dapat dipisahkan antara pemilihan tema pembelajaran dengan penyusunan bahan ajar. Keduanya menyatu menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran program keaksaraan fungsional. Pemilihan tema dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran partisipatif dapat dimulai pada saat tutor berhadapan dengan peserta didik dalam kelompok belajar. Oleh sebab itu sebelum memulai proses pembelajaran kesiapan tutor amat diperlukan agar hasil dan dampak belajar dapat dicapai secara optimal.
Setiap peserta didik memiliki minat dan kebutuhan yang berbeda dengan peserta didik lainnya. Perbedaan dapat dilihat pula dari lingkungannya, seperti desa, kota, daerah pantai, pegunungan dan daerah terpencil. Ada peserta didik yang lebih berminat untuk mempelajari bidang pertanian dibandingkan dengan perdagangan. Terdapat pula peserta didik yang tertarik pada bidang perdagangan dari pada bidang seni. Oleh karena itu dituntut kemampuan tutor untuk dapat memilih tema pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik, serta dapat menyusun bahan belajar sesuai dengan tema yang dipilih. Situasi belajar yang terjadi pada saat tutor melakukan pembelajaran juga dapat menentukn pemilihan tema.
Perumusan tema dan bahan ajar bertujun agar proses pembelajaran memperoleh hasil yang maksimal bagi peserta didik. Tugas tutor adalah memilih tema dan menyusun bahan ajar yang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik, bukan ditekankan pada kemampuan tutor. Pemilihan tema dan bahan ajar