ABSTRAK
Fakta yang mengemuka di lapangan, istilah kitab kuning atau kitab klasik
adalah istilah kitab-kitab berbahasa Arab, yang dicetak dengan kertas warna
kuning (karena belum ada kertas putih seperti sekarang) dengan alat cetak
sederhana, monoton, kaku, dan cenderung kurang nyaman dibaca. Kitab-kitab
ini seringkali tidak dijilid, melainkan hanya dilipat saja dan diberi cover
dengan kertas yang lebih tebal. Pada umumnya pada pembelajaran kitab
kuning memakai dua sistem. Pertama, sistem sorogan (individual) dan
bandongan/wetonan (kolektif). Kedua sistem ini masih tetap dilakukan sampai
sekarang untuk mempertahankan pengajaran kitab-kitab klasik sebagai inti
pendidikan di pondok pesantren. Walaupun sebagian Pondok Pesantren
berorientasi modern, termasuk Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah
Tebuireng berusaha mengabadikan sejarah dengan mengintegrasikan sistem
salafi pada sekolah formal (madrasah).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang timbul adalah
- Bagaimana penerapan metode Bandongan terhadap kitab Adabul ‘Alim Wa al-Muta’allim di Madrasah Aliyah Syalafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang?
- Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalampembelajaran kitab Adabul ‘Alim Wa al-Muta’allim dengan menerapkanmetode bandongan di Madrasah Aliyah Syalafiyah Syafi’iyah TebuirengJombang?
- Upaya apa saja yang akan dilakukan untuk menghadapi penghambat dalam pembelajaran kitab Adabul ‘Alim Wa al-Muta’alim di Madrasah Aliyah Syalafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang?
- Mendeskripsikan penerapan metode Bandongan terhadap kitab Adabul ‘Alim wa al-Muta’alim di Madrasah Aliyah Syalafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang.
- Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam pembelajaran kitab Adabul‘Alim wa al-Muta’alim dengan menerapkan metode bandongan di Madrasah Aliyah Syalafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang.
- Untuk mengetahui upaya apa saja yang akan dilakukan untuk menghadapi faktor penghambat dalam pembelajaran kitab Adabul Alim wa al-Muta’alim di Madrasah Aliyah Syalafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang.
dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data menggunakan
metode observasi, interview, dokumentasi. Dan analisa datanya adalah
diskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas pemahaman siswa
terhadap kitab klasik (gundul) khususnya kitab Adabul alim wa al-muta’alim
tidak lepas dari peran para pendidik, karena sebuah proses pembelajaran
pendidik dituntut menguasai metode-metode pembelajaran dan menguasai
dalam menyampaiaan materi, sebab sebaik apapun materi yang akan disajikan
pada peserta didik, jika tidak diikuti oleh metode penyampaian yang sesuai,
maka materi tersebut tidak akan dapat dicerna oleh peserta didik dengan
maksimal.
Metode bandongan digunakan pada pembelajaran kitab Adabul alim wa almuta’alim
di Madarasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng bertujuan
untuk menumbuhkan kreatifitas dan keaktifan siswa agar lebih giat
mempelajari kitab kuning, sebab dengan metode ini siswa akan terlatih
kemandiriannya dan kesabarannya dengan demikian nantinya mereka mampu
menerapkan dan mengamalkan intisari kitab Adabul alim wa al-muta’alim
dalam kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci: Metode Bandongan, Kitab Adabul Alim Wa Al-Muta’alim
File Selengkapnya.....