ABSTRAK
Kata kunci: Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), Kemampuan Berpikir Kritis, Pemahaman, dan Fiqih
Dalam prosesnya, pendidikan tidak akan terlepas terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal. Sebab berkembangnya tingkah laku peserta didik sebagai tujuan belajar hanya dimungkinkan adanya pengalaman belajar yang optimal. Sementara itu, kondisi pendidikan kita dewasa ini lebih diwarnai oleh pendekatan yang menitikberatkan pada model belajar konvensional seperti ceramah misalnya. Pembelajaran seperti itu akan membuat siswa mandeg pikiran mereka, bahkan tidak jarang banyak siswa yang tidak paham. Untuk menghindari kondisi tersebut, pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) sebagai salah satu strategi untuk mengaktifkan siswa agar mendapatkan pengalaman belajar yang optimal.
Menengok uraian di atas, maka dilakukanlah penelitian tindakan kelas dengan rumusan dan tujuan penelitian yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian strategi pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih kelas XI IPA 1 di MAN Malang II Batu.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena dalam melakukan tindakan kepada subyek penelitian yang sangat diutamakan adalah proses dan pengungkapan makna. Dengan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Jenis PTK yang digunakan adalah PTK kolaboratif, yakni kerjasama antara guru dan peneliti. Tahapan penelitian ini berupa siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih kelas XI IPA 1 di MAN Malang II Batu. Dengan persiapannya yakni penyusunan RPP, penyediaan masalah/isu yang menarik, daftar pertanyaan dalam memfasilitasi pembelajaran, alat evaluasi. Pelaksanaan penelitian dengan tiga siklus dan satu pertemuan untuk ulangan. Pada siklus Idengan materi perceraian, iddah, dan ruju’ belum terlaksana secara kondusif. Pada siklus II dengan materi hadhanah terlaksana dengan baik. Pada siklus III dengan materi waris dan wasiat. Penilaian strategi pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dengan observasi, kuesioner, wawancara dan hasil
tes. Melalui kuesioner yang berisi indikasi kemampuan berpikir kritis serta respon siswa dan melalui wawancara sebagian besar siswa menyatakan bahwa strategi pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) efektif untuk digunakan. Nilai postes pada setiap siklusnya menunjukkan adanya peningkatan pemahaman mereka, dari siklus I ke siklus II mengalamai peningkatan sebesar 1,4%, dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan sebesar 5,5%. Dari nilai ulangan didapatkan hasil 92% siswa dinyatakan lulus dalam mata pelajaran Fiqih.
Indikasi kemampuan berpikir kritis diukur melalui pemahaman siswa terhadap permasalahan, daya analisis, dan kemampuan observasi siswa. Pemahaman dapat diukur melalui tes, yakni evaluasi yang berupa permasalahan disamping tes pilihan ganda dan uraian. Sehingga mendukung siswa dalam mencapai tingkat pemahaman.
File Selengkapnya.....