ABSTRAK
Kata Kunci: CTL, PAI, Hasil Belajar Siswa.
Pendidikan Agama Islam di sekolah umum tingkat SMA/SMK hanya
2X45 menit dalam seminggu. Dalam hal ini amat sangat kurang karena kajian
dalam Pendidikan Agama Islam sangat luas. Selain itu mereka juga berasal dari
latar belakang pendidikan yang berbeda. Padahal harapan dari seorang pendidik
yaitu peserta didik tidak hanya mengetahui kajian agama secara teoritik saja tetapi
secara praktiknya juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
membutuhkan waktu intensif untuk belajar baik di lingkungan sekolah maupun di
luar lingkungan sekolah. Selain itu dukungan dari orang tua amat sangat
diperlukan dalam rangka membentuk perilaku anak yang sholih sesuai dengan
harapan orang tua. Jadi tidak hanya guru di sekolah saja yang berkewajiban
mendidik anak didiknya tetapi orang tua juga berperan serta dalam mendidik
anak. Sehingga perilaku anak akan mencontoh dari perilaku orang tua. Ketika
siswa sudah termotivasi dalam belajar, pelajaran akan mudah diterima dan mereka
juga merasa senang dan nyaman. Sehingga hasil belajar siswa khususnya bidang
studi PAI akan meningkat, sebaliknya ketika siswa kurang perhatian terhadap
bidang studi PAI dan merasa terbebani dalam belajar maka hasil belajar siswa
akan menurun.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran
Contextual Teaching And Learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada
bidang studi PAI. Sehingga fokus rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut: (1) Bagaimana penerapan model pembelajaran Contextual
Teaching And Learning pada bidang studi PAI? (2) Bagaimana hasil belajar siswa
setelah diterapkan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning? (3)
Apa faktor yang menghambat dan menunjang Implementasi model pembelajaran
Contextual Teaching And Learning? Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui dan
mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Contextual Teaching And
Learning pada bidang studi PAI. (2) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan hasil
belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Contextual Teaching And
Learning. (3) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan faktor yang menunjang dan
menghambat Implementasi model pembelajaran Contextual Teaching And
Learning.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research), dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan ini dilakukan selama tiga
siklus dan setiap siklus terdiri dari dua kali tatap muka. Tahapan penelitian
mengacu pada kemmis dan Mc Taggart yaitu sebagai berikut: perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui observasi
langsung saat proses belajar-mengajar di kelas. Selain itu data diperoleh dari
wawancara dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI
JSB 2 SMK Negeri 2 Malang. Jika yang dikumpulkan berupa data kualitatif maka
analisis yang di lakukan secara kualitatif pula. Sedangkan bila data yang di
kumpulkan berupa angka/data kuantitatif, cukup menggunakan analisis deskriptif
kuantitatif dan sajian visual. Untuk mengetahui perubahan hasil tindakan, jenis
data yang bersifat kuantitatif yang di dapatkan dari hasil evaluasi dianalisis
dengan menggunakan rumus :
P= Post Rate - Base Rate x 100% / Base Rate
Keterangan: P = Persentase peningkatan
Post rate= Nilai rata-rata sesudah tindakan
Base rate= Nilai rata-rata sebelum tindakan
Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa model pembelajaran
Contextual Teaching And Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
XI JSB 2 pada bidang studi PAI, baik itu dari aspek kognitif dan afektif. Data
secara kuantitatif juga menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa tersebut.
Hasil belajar siswa pada bidang studi PAI setelah diterapkan model pembelajaran
Contextual Teaching And Learning selama tiga siklus yaitu sebagai berikut: nilai
rata-rata siswa 7.05 pre tes, nilai rata-rata siswa 8.04 siklus I dan mengalami
peningkatan sebesar 0.14 atau 14% dari hasil pre tes, nilai rata-rata siswa 8.20
siklus II dan mengalami peningkatan 0.16 atau 16% dari hasil pre tes, nilai ratarata
siswa 8.72 siklus III dan mengalami peningkatan sebesar 0.23 atau 23% dari
hasil pre tes. Sehingga dapat diketahui prosentase peningkatan hasil belajar siswa
antara siklus I ke siklus II sebesar 2%, siklus II ke siklus III sebesar 7% dan siklus
III ke siklus I sebesar 9%.
File Selengkapnya.....
