BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Alam memberi kita berbagai inspirasi. Di dalamnya terkandung hikmah
bagi kita, manusia. Allah SWT pun telah mempercayakan keindahan,
keberadaan serta kelestarian alam semesta ini hanya kepada manusia. Begitu
hebatnya manusia, dengan tanggung jawab begitu besar, sangat relevan bila
Allah SWT menganugrahkan berbagai potensi-potensi yang tidak dimiliki
oleh makhluk ciptaan Allah SWT yang lain.
Untuk memaksimalkan potensi-potensi tersebut, diperlukan pendidikan
sebagai suatu pengarahan sekaligus sebagai proses pendewasaan diri.
Pendidikan merupakan hal yang urgen dalam kehidupan. Setiap manusia
memerlukannya sebagai sarana dalam menjalani hari-hari mereka. Pendidikan
pada hakikatnya mempunyai jangkauan makna yang sangat luas, serta
membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Rasulullah Saw. Bersabda
‘uthlubul ‘ilma minal mahd ilal lahd (tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang
kubur) atau long life education (pendidikan seumur hidup).1 Pendidikan
adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
1 M. Quraish Shihab, Lentera Hati; Kisah dan Hikmah Kehidupan. (Bandung: Mizan, 1994), hlm.349
latihan, proses, perbuatan, cara mendidik.2 UU Republik Indonesia nomor 20
tahun 2003, pasal 1 mendefinisikan:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Pendidikan tidak terlepas dari belajar. Belajar ialah suatu aktivitas yang
berproses untuk menambah pengetahuan, dengan tujuan ada perubahan
perilaku yang lebih baik. Belajar dilakukan oleh manusia dari berbagai
kalangan, di mana pun dan kapan pun. Belajar tidak hanya sekadar menghafal.
Belajar akan lebih bermakna, bila anak mengalami sendiri apa yang
dipelajarinya dan mengkonstruksikan pengetahuan baru. Pembelajaran adalah
sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran
terkait dengan bagaimana (how to) membelajarkan siswa atau bagaimana
membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya
sendiri untuk mempelajari apa (what to) yang teraktualisasikan dalam
kurikulum sebagai kebutuhan (needs) peserta didik.