ABSTRAK
Pembelajaran seharusnya sebagai sebuah proses belajar mengajar yang mengaktifkan peserta didik secara mental, membangun pengetahuan, yang dilandasi oleh struktur kognitif yang dimilikinya. Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator di dalam proses pembelajaran. Penekanan tentang belajar dan mengajar lebih berfokus terhadap suksesnya peserta didik mengorganisasikan pengalaman mereka melalui metode investigasi kelompok sebagai alternatif pembelajaran di kelas. Pengamatan pra siklus, ada delapan belas peserta didik tidak memperhatikan materi yang sedang guru sampaikan. Peserta didik sibuk dengan kegiatannya masing-masing, dan peserta didik akan memfokuskan perhatiannya apabila sudah di tegur oleh guru. Pembelajaran sebelumnya menggunakan metode ceramah, sehingga dirasa perlu menggunakan metode yang dapat membangkitkan minat peserta didik. Hasil belajar peserta didik pada pra siklus terdapat dua puluh delapan peserta didik yang mendapat hasil di bawah KKM SMK N 1 Salatiga, delapan peserta didik lainnya mendapat hasil di atas KKM (75). Metode yang digunakan dan dirasa cocok untuk menyelesaikan permasalahan yang diresahkan oleh guru mata pelajaran komunikasi bisnis adalah metode Investigasi Kelompok. Rumusan permasalahan penelitian tindakan adalah apakah minat yang meliputi perhatian, kegiatan, serta rasa senang dan hasil belajar peserta didik pada kompetensi dasar melaksanakan komunikasi bisnis secara profesional di kelas X Akuntansi 1 SMK N 1 Salatiga dapat ditingkatkan dengan metode investigasi kelompok? Penelitian tindakan bertujuan untuk meningkatan minat yang meliputi perhatian, kegiatan serta rasa senang dan hasil belajar peserta didik pada kompetensi dasar melaksanakan komunikasi bisnis secara profesional di kelas X Akuntansi 1 SMK N 1 Salatiga. Indikator keberhasilan proses dan hasil belajar peserta didik dapat dikatakan berhasil, apabila peserta didik yang mempunyai minat terhadap proses pembelajaran dengan metode investigasi kelompok dan peserta didik tuntas belajar sudah lebih dari atau sama dengan 75% dari jumlah peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas X Akuntansi 1 SMK N 1 Salatiga. Penelitian tindakan dilaksanakan dua siklus tindakan, siklus pertama dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Siklus kedua dilaksanakan empat kali pertemuan. Data penelitian tindakan diperoleh dari lembar observasi, lembar wawancara, tes, dan angket minat peserta didik. Setelah menggunakan metode Investigasi Kelompok, siklus pertama 0% peserta didik dikategorikan tidak berminat, 0% peserta didik dikategorikan kurang berminat, 47.2% peserta didik dikategorikan berminat, dan 52.8% peserta didik dikategorikan sangat berminat. Tingkat ketuntasan hasil belajar siklus pertama sebesar 97.2% peserta didik telah tuntas belajar, dan 2.8% peserta didik tidak tuntas belajar. Pada siklus kedua 0% peserta didik dikategorikan tidak berminat, 0% peserta didik dikategorikan kurang berminat, 50% peserta didik dikategorikan berminat, dan 50% peserta didik lainnya dikategorikan sangat berminat. Hasil belajar peserta didik pada siklus kedua sebesar 94.4% peserta didik tuntas belajar, dan 5.6% peserta didik tidak tuntas belajar. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode Investigasi Kelompok dapat meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik melebihi indikator keberhasilan pada kompetensi dasar melaksanakan komunikasi bisnis secara professional kelas X Akuntansi 1 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Salatiga.
Kata kunci: Investigasi Kelompok, minat, hasil belajar.
File Selengkapnya.....