ABSTRAK
Kata Kunci: Pembelajaran Kontekstual. Relating, Eksperiencing, Applying,
Cooperating, Transfering (REACT). Motivasi Belajar.
Dalam proses belajar mengajar, salah satu faktor yang sangat penting
adalah kemampuan guru dalam menguasai dan menerapkan metode serta teknik
pembelajaran yang mampu memunculkan motivasi belajar dalam diri siswa agar
proses pembelajaran tidak cenderung monoton dan membosankan.
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) adalah konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi
dunia nyata siswa yang mendorong siswa untuk membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dengan kehidupan seharihari.
Model REACT adalah pembelajaran yang mengutamakan keterkaitan
(relating), pengalaman langsung (experiencing), penerapan atau aplikasi
(applying), kerjasama (cooperating), alih pengetahuan (transferring)”. Dengan
diterapkannya model pembelajaran ini pada mata pelajaran ekonomi maka siswa
dapat mengaitkan dan mengalami atau mempraktekkan materi yang sedang
dipelajari, membantu siswa menghadirkan dunia nyata kedalam kelas dan
memotivasi siswa membuat hubungan pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapan didalam kehidupan sehari-hari. Selain itu siswa juga bekerjasama dan
bertukar pengetahuan dengan temannya.
Berdasarkan uraian diatas, maka fokus masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah motivasi belajar siswa setelah penerapan pembelajaran kontekstual
model relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (REACT), pada
mata pelajaran ekonomi dikelas VII SMPN 4 Malang.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan
pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa penerapan
pembelajaran kontekstual model REACT dapat meningkatkan motivasi belajar
terhadap mata pelajaran ekonomi siswa kelas VIIF SMP Negeri 4 Malang. Hal
tersebut dapat diketahui dari keaktifan dan keantusiasan siswa dalam
pembelajaran serta termotivasinya siswa untuk lebih mengetahui akan sesuatu
yang baru berdasarkan dari hasil pencarian dan penemuan sendiri. Sebelum
diterapkannya pembelajaran ini, siswa kurang aktif dan kurang antusias dalam
mengikuti pembelajaran dan nilainya juga dibawah standar. Dari tiga siklus yang
telah dilakukan, dapat dilihat bahwa nilai post test siswa mengalami peningkatan,
pada siklus I sebesar 9,6%, pada siklus II 28,3%, pada siklus III 50,6%.
File Selengkapnya.....