ABSTRAK
Damai sejahtera adalah suatu kehidupan yang sangat diinginkan setiap makhluk di alam semesta. Sebagai anak-anak Allah patutlah membawa damai di tengah-tengah dunia, sesuai yang telah tertulis dalam Matius 5:9 “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” Membawa damai kelihatannya sangat sederhana, akan tetapi tidak sesederhana itu. Yang
dilakukan oleh seorang pembawa damai adalah ia memperdamaikan Allah dan manusia. Untuk melakukan hal tersebut dia harus mengasihi Allah dan dia juga harus mengasihi sesama manusia. Dia hanya dapat melakukan hal ini oleh Roh Kudus yang mencurahkan kasih tersebut ke dalam hatinya. Juga dia bergantung sepenuhnya kepada anugerah Allah untuk menjadi seorang pembawa damai. Seorang pembawa damai harus mengabarkan berita damai. Di dalam keluarga Kristen, dibutuhkan peran orang tua dalam keluarga untuk melakukan semuannya itu. Sebelum orang tua menerapkan nilai-nilai perdamaian pada anak-anaknya, maka mereka sendiri harus sungguh-sungguh memperhatikan bagaimana mereka dapat menjadi teladan dan berkomitmen sebagai pembawa damai. Setelah orang tua sendiri memiliki komitmen untuk sungguh-sungguh menjadi pembawa damai, barulah bisa mengajarkan pada anak-anaknya. Cara mengajarkannya ternyata bukan seperti di kelas sekolah pada jam tertentu, tetapi dalam kehidupan keluarga sehari-hari. Artinya seluruh kehidupan berkeluarga adalah suatu kurikulum pendidikan agar anak mengenal dan membawa damai. Jika orang tua dapat memberikan teladan dan contoh yang baik maka anak akan menemukan kasih Tuhan dalam orang tua mereka dan menjadi pembawa damai di generasi ini atas dasar kebenaran.
Kata kunci: pendidikan, perdamaian, gereja, keluarga.
File Selengkapnya.....