ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mencari tahu faktor penyebab terjadinya konflik antar umat beragama di Kabupaten Aceh Singkil. Pola kehidupan di Aceh Singkil sangat harmonis dan saling hidup berdampingan meskipun berbeda keyakinan. Konflik yang terjadi bukan berdasarkan seutuhnya kesalahan masyarakat namum kelalain pemerintah setempat yang seakan menutup mata dengan persoalan yang memang sudah terlalu lama di sampaikan oleh tokoh - tokoh agama setempat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pegumpulan datanya anatra lain, Observasi/pegamatan yang di lakukan di tempat kejadian dan Wawancara mendalam dengan informan kunci serta studi Keperpustakaan.
Hal yang ingin dikaji yaitu bagaimana peran tokoh agama dalam menjaga kerukuan umat beragama sehinga masyarakat dapat merasakan keyamanan dan kedamain yang seharusnya dirasakan. Temuan dilapangan menunjukan bahwa kurangnya peran dari tokoh-tokoh agama untuk melakukan sosialisasi tetang kerukunan umat beragama yang nantinya akan terjalin dengan baik.
Kesimpulan yaitu Masyarakat hidup dalam sebuah perbedaan. Dan yang menjadi perbedaan mendasar pada masyarakat adalah perbedaan agama pada masing-masing individunya. Suatu yang perlu diketahui disini adalah bahwa perbedaan yang ada pada masyarakat tersebut tidaklah menjadikan mereka hidup dalam ketegangan hingga menimbulk an suatu konflik seperti konflik-konflik yang sering terjadi dewasa ini yang dilatarbelakangi oleh perbedaan agama, namun keidupan mereka justru sangat harmonis, bisa hidup secara berdampingan, dan sangat menjunjung tinggi toleransi dalam beragama yang selalu memberi dan membantu seperti hari lebaran Aidil Fitri.
Kata Kunci : Kerukunan Umat Beragama
File Selengkapnya.....