ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pendayagunaan zis yang bersifat produkti kreatif yakni penyaluran dana zis dalam bentuk permodalan, permodalan ini digunakan untuk membantu usaha yang dijalankan mustahik dengan menggunakan zakat mal karena tidak ada batasan waktu dalam penyaluran serta dapat dikelola kapan saja, maka dana zakat dapat diberikan kapan saja kepada mustahik yang membutuhkan. Disamping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penerapan program Dusun Jamur Dompet Dhuafa‟ Jateng. Pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, interview dan dokumentasi. Data yang teerkumpul dianalisa dengan analisis deskriptif. Analisis deskriptif kualitatif adalah model analisis yang menghasilkan kata-kata.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Dompet Dhuafa‟ Jateng menjalankan pendayagunaan zis untuk memberdayakan ekonomi masyarakat dusun Truko dengan program Dusun Jamur. Program Dusun Jamur berawal dari pengusaha jamur tiram yang bertempat di dusun Truko. Habisnya modal untuk melanjutka usahan jamur tiram mendorong masyarakat dusun Truko untuk mengajukan pinjaman modal kepada Dompet Dhuafa Jateng‟. Setelah melakukan survey dan membentuk kelompok tani Dompet Dhuafa‟ Jateng memberikan modal usaha kepada kelompok tani sesuai dengan kebutuhan untuk pembudidayaan jamur tiram. Kebutuhan yang dimaksud misalnya, seperti kumbung dan baglog untuk media tanam. Modal usaha yang diberikan oleh Dompet Dhuafa‟ jateng merupakan dana hibah sehingga penerima dana tidak perlu mengembalikan dana yang sudah diterima. Kelompok tani program Dusun jamur semula lima anggota, dengan bantuan ini Dompet Dhuafa‟ Jateng berhasil merealisasikan bertambahnya mustahik yang berhak untuk diberdayakan. Disamping itu, Dompet Dhuafa‟ Jateng berhasil merintis dusun wisata jamur tiram di dusun Truko. Sedangkan faktor yang menghambat penerapan program Dusun Jamur yaitu, a) keawaman sebagian anggota kelompok dalam pembudidayaan jamur tiram sehingga berpengaruh pada hasil yang didapatkan oleh anggota. b) wafatnya ketua kelompok yang sekaligus menjadi pendamping anggota dalam membudidayakan jamur tiram. c) masih kurangnya dana untuk menambah kapasitas baglog. Sedangkan faktor yang mendukung yaitu, a) anggota kelompok yang kooperatif dalam mempelajari budidaya jamur tiram dan semangat kerja yang tinggi. b) banyaknya permintaan pasar pada jamur tiram. Saran yang dapat penulis berikan 1) proses regenerasi perlu mendapat perhatian lebih. 2) pemerataan keterampilan perlu ditingkatkan.