ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena yang yang ada pada lingkungan sekitar yaitu seringnya terjadi perilaku agresif, seperti tawuran, perkelahian, mencuri, pemalakan, dll. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris tentang perbedaan persepsi siswa tentang faktor yang mempengaruhi perilaku agresif yang dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal pada siswa kelas XI SMK Se-Kabupaten Kendal. Penelitian ini dilakukan kepada 342 siswa SMK Se-Kabupaten Kendal. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster area. Metode pengumpulan data menggunakan metode Skala Persepsi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif yang mencakup deskriptif prosentase serta analisis kualitatifdan perbandingan dengan munggunakan T-test.
Hasil penelitian menunjukkanpada siswa SMK Negeri faktor biologis 71,2% (tinggi), faktor deindividualis 52,7% (rendah), faktor pola perilaku tipe A 65,6% (cukup), faktor mempersepsikan tindakan jahat pada diri orang lain 67,3% (cukup), faktor narsisme 52,2% (rendah), faktor lingkungan 74,8% (tinggi), faktor media 69,3% (cukup), faktor provokasi 75,5% (tinggi), faktor peristiwa tidak menyenangkan 78,8% (tinggi), faktor alkohol 70,3% (cukup), dan faktor sosiokultural 78,3% (tinggi). Sedangkan pada siswaSMK Swasta faktor biologis 70,5% (cukup), faktor deindividualis 53,7% (rendah), faktor pola perilaku tipe A 65,4% (cukup), faktor mempersepsikan tindakan jahat pada diri orang lain 67,5% (cukup), faktor narsisme 50,7% (rendah), faktor lingkungan 75,2% (tinggi), faktor media 64,9% (cukup), faktor provokasi 76,2% (tinggi), faktor peristiwa tidak menyenangkan 74,3% (tinggi), faktor alkohol 69,7% (cukup), dan faktor sosiokultural 67,4% (tinggi).
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pada siswa SMKN persepsi yang paling tinggi faktor peristiwa tidak menyenangkan, sedangkan pada siswa SMKS paling tinggi mempersepikan faktor provokasi yang mempengaruhi perilaku agresif. Setelah dilakukan Uji T-tes, terdapat perbedaan antara siswa SMK Negeri dengan siswa SMK Swasta yang signifikan pada faktor media, peristiwa tidak menyenangkan dan faktor sosiokultural namun secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan. Implikasinya memabantu konselor ketika berhadapan dengan siswa yang mempunyai perilaku agresif.
Kata Kunci: perilaku agresif, SMK negeri dan SMK swasta.
File Selengkapnya.....